Tajak sumur ini merupakan capaian kami berikutnya dalam mengawal Proyek Strategis Nasional
Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina EP Cepu laksanakan prosesi tajak sumur atau spud in Proyek Pengembangan Lapangan Gas Unitisasi Jambaran–Tiung Biru (JTB) di Desa Bandungrejo, Bojonegoro.

Proyek Jambaran-Tiung Biru (JTB) yang dikelola oleh PT Pertamina EP Cepu merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang telah ditetapkan oleh Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP).

“Tajak sumur ini merupakan capaian kami berikutnya dalam mengawal Proyek Strategis Nasional,” kata Direktur Hulu PT Pertamina (Persero) Dharmawan H Samsu dalam informasi tertulis dari Pertamina yang diterima Antara di Jakarta, Kamis.

Kegiatan tajak sumur atau spud in merupakan rangkaian kegiatan operasi pengeboran. PT Pertamina EP Cepu telah mengawali dengan sosialisasi kepada masyarakat Bojonegoro beberapa waktu lalu.

Pengembangan Proyek Pengembangan Gas Lapangan Unitisasi Jambaran–Tiung Biru terdiri dari beberapa scope of work, seperti pengembangan empat sumur di Jambaran East,  dua sumur di Jambaran Central, pengerjaan pipa pengumpul sepanjang 6,6 km, pengerjaan fasilitas pemrosesan gas atau Gas Processing Facility (GPF) yang telah mencapai 36,91 persen.

“Kegiatan operasi pengeboran ini telah dimulai sejak September 2019. PT Pertamina EP Cepu bekerja sama dengan Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) dalam kegiatan ini,” kata Direktur Utama PT Pertamina EP Cepu Jamsaton Nababan. PDSI melibatkan 42 kontraktor di bawah kendali putra-putri Indonesia.

Jamsaton menambahkan bahwa pekerjaan akan dimulai dari tapak sumur Jambaran East, yang meliputi tiga sumur pemboran baru. 

“Pekerjaan lainnya, adalah mengerjakan re-entry satu sumur existing, yaitu sumur JAM-4 ST dengan melakukan completion dengan rangkaian pipa produksi yang tahan gas H2S,” kata Jamsaton.

Produksi gas yang dihasilkan oleh Proyek JTB sebesar 192 MMSCFD nantinya akan dialirkan melalui Pipa transmisi Gresik-Semarang. Dengan cadangan gas JTB sebesar 2,5 triliun kaki kubik (TCF), JTB diharapkan dapat memberikan efek berantai, khususnya untuk mengatasi defisit pasokan gas di Jawa Tengah dan Jawa Timur, serta meningkatkan pendapatan negara dari 3,61 miliar dolar AS selama kontrak bagi hasil.

Baca juga: Investasi dipangkas, Pertamina optimistis produksi gas JTB naik

Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019