Jakarta (ANTARA) - Pantai Ancol tidak hanya menyajikan pemandangan laut luas dan lalu lalang kapal nelayan wisata, tapi juga semilir angin tanpa henti yang bikin pengunjung betah berlama-lama duduk di tepian pantai.

April (24) gadis asal Bogor saat ditemui Minggu, mengatakan sudah dari jam 10 pagi duduk di tepian pantai Ancol menikmati angin di tengah teriknya panas cuaca Kota Jakarta. Suasana seperti itu dia nikmati  hingga pukul 17.14 WIB.

"Anginnya menghibur jiwa," kata April dibarengi ketawa.

Dara yang sudah dua tahun bekerja di Jakarta ini mengatakan sudah sering ke Ancol, tapi baru kali ini betah duduk di tepi pantai sambil menyelesaikan tugas kantor.

Berlama-lama di pantai Ancol menikmati angin ​​​membuatnya lupa akan persoalan sehari-hari yang dia hadapi di ibu kota.

"Rasanya berkah bisa berlama-lama di pantai Ancol, lupa sama kemacetan Jakarta dan lupa sama panasnya udara ibu kota," kata April.

Baca juga: Ancol jadi kawasan restorasi kerang hijau pertama di Indonesia
Dokumentasi Pantai Ancol. (ANTARA/HO/Humas Ancol)

Menurut April, berwisata ke pantai Ancol tidak semahal tempat wisata berbayar lainnya. Pengunjung cukup membayar biaya masuk Rp25 ribu per individu, Rp15 ribu untuk sepeda motor dan Rp25 ribu untuk mobil.

Untuk menikmati wisata apa saja ada banyak pilihan. Mau berwisata murah meriah tanpa bayar atau makan mahal cukup duduk di tepian pantai di Dermaga Cinta.

Dari lokasi ini, pengunjung bisa melihat hamparan laut Teluk Jakarta. Pengunjung juga bisa duduk-duduk atau ngampar di sepanjang pantai atau di trotoar dekat pantai gratis tanpa dipungut biaya.

Ada layanan sewa tikar dan cukup membayar Rp20 ribu bisa dipakai sepuasnya sampai bosan. Atau pengunjung bisa membawa sendiri tikar dari rumah, tinggal pilih lokasi yang teduh untuk duduk santai.

Di sepanjang Dermaga Cinta juga tersedia layanan penyewaan otoped dan sepeda listrik. Pengunjung bisa menyusuri pantai tanpa harus lelah berjalan kaki.

Jangan takut untuk kelaparan selama di pantai di Jakarta Utara ini. Ada banyak restoran dan rumah makan yang tersedia di kawasan Ancol.

Untuk yang mau liburan ala rakyat biasa bisa menunggu penjaja makanan keliling datang, seperti penjual Kebab Turki yang dijual seharga Rp10 ribu seporsi.

Atau sore hari akan ada penjual siomay keliling yang seporsi dijual Rp15 ribu. Ada juga penjual es krim keliling atau rujak buah yang seporsinya sama Rp15 ribu.

Kalau bosan duduk, mau keliling laut juga ada kapal wisata yang dioperasikan oleh nelayan wisata Ancol. Satu orang dibandrol Rp20 ribu, bisa keliling pantai sejauh 21 kilo meter.

Baca juga: Jernihkan Teluk Jakarta 3 ton kulit Kerang hijau ditebar di Ancol
​​​​​​
Pengunjung memadati Pantai Karnaval Ancol, Jakarta, Kamis (6/6/2019). Hingga sore ini tercatat sekitar 100 ribu pengunjung memanfaatkan waktu libur Lebaran 2019 bersama keluarga di Taman Impian Jaya Ancol. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/hp.

Menurut pengunjung lainnya, bea masuk Ancol tergolong murah dibanding tempat wisata lainnya.

"Kalau saya bandingkan dengan tempat lain Ancol termasuk murah, saya pernah ke waduk Jatiluhur bayar Rp25 ribu," kata Yadi asal Purwakarta.

Ancol juga terbuka selama 24 jam. Pengunjung bisa melihat matahari terbenam di pinggiran pantai atau berswafoto di titik-titik menarik yang ada di Ancol.

Selain berpasangan, suasana Ancol bisa dinikmati sekeluarga. Membawa bekal atau tidak, adalah pilihan.

Sambil piknik membawa bekal dari rumah, jauh lebih hemat dan nikmat. Tapi kalaupun tidak membawa atau menyiapkan bekal, aneka makanan di sini pun ada dengan harga terjangkau.

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019