Bandung (ANTARA) - Sekitar 150 mahasiswa maupun pendemo dari elemen lain yang menjadi korban kericuhan aksi di Gedung DPRD Jabar, dievakuasi ke kampus Universitas Islam Bandung (Unisba), Jalan Tamansari, Kota Bandung, untuk diberikan pertolongan medis, Senin.

Berdasarkan data dari pihak kampus Unisba, pada 19.10 WIB sudah ada sebanyak 186 korban yang tercatat menerima pertolongan medis di Unisba. Namun hingga pukul 20.20 WIB masih ada puluhan ambulans yang lalu lalang menjemput korban maupun mengantar korban yang dirujuk ke rumah sakit.

Di tempat aula kampus Unisba yang merupakan tempat evakuasi, petugas dari tim Korps Sukarela (KSR) Unisba, PMI Kota Bandung serta Dinas Kesehatan Provinsi sudah bersiaga untuk melakukan pertolongan medis.

Selain itu, tercatat ada 14 orang diantara seluruh korban yang dirujuk dari Unisba ke beberapa rumah sakit (RS). Yakni RS Sariningsih, RS Halmahera dan RS Borromeus.

Sementara itu, di RS Sariningsih sendiri telah menerima sebanyak 23 pasien. Tiga di antaranya menerima tindakan medis berupa jahitan karena terluka.

"Ada tiga yang luka dan dijahit di kepala, yang lainnya kebanyakan kena gas air mata, keluhannya sesak nafas, pusing, ada yang pingsan," kata perawat RS Sariningsih, Aceng Muhidin.

Sebelumnya, aksi massa yang berlangsung di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Jawa Barat kembali diwarnai kericuhan setelah diawali dengan pelemparan batu, Senin.

Kericuhan tersebut terjadi sekira pukul 17.12 WIB karena massa kesal perwakilan DPRD Jabar tak kunjung keluar.
Baca juga: Mahasiswa masih bertahan hingga malam di sekitar Gedung DPRD Jabar
Baca juga: Situasi di DPRD Jabar sudah aman
Baca juga: Aksi ribuan mahasiswa di Bandung sempat diwarnai kericuhan


Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2019