Jakarta (ANTARA) - Penggunaan otoped listrik atau e-skuter semakin diminati di Jakarta, namun sebagian warga masih mempertanyakan aspek keamanan dan keselamatan.

"Seru sih nyobain otoped listrik, bisa jadi alternatif untuk menyiasati kemacetan Jakarta, tapi keselamatannya bagaimana perlu dipertanyakan juga," kata Reno (29) wiraswasta asal Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin.

Reno mengatakan sejak pertama kali menggunakan otoped listrik yang terpikir adalah aspek keamanan dan keselamatan  penggunanya.

Baca juga: Belum ada regulasi otoped listrik digunakan di jalan raya

Menurut dia, perlu ada batasan usia pengguna, batasan waktu operasional khususnya untuk pengguna perempuan di malam hari. Perlu ada pos-pos pengamanan yang tersebar di sejumlah titik rawan.

"Agak rawan juga kalau perempuan pakai otoped sendiri malam hari. Sebaiknya kalau naik otoped rame-rame," kata Reno.

Reno menambahkan, penggunaan otoped listrik hampir sama dengan mengendarai sepeda motor sehingga perlu kehati-hatian saat di jalan raya.

Pengguna perlu dilengkapi tidak hanya helm, tapi pelindung diri lainnya seperti pelindung lutut dan siku serta sarung tangan, untuk mencegah cedera bila terjadi kecelakaan di jalan raya.

Pengguna lainnya Ari (25) asal Bekasi, Jawa Barat, baru mencoba menggunakan otoped saat akhir pekan. Dia juga tidak menyarankan penggunaan otoped listrik seorang diri.

"Dari sisi keamanan sih aman, tapi kayaknya lebih baik rame-rame khusus buat cewek jangan sendirian apalagi kalau jalan malam," kata Ari.

Baca juga: Penyewa otoped listrik lebih banyak pada akhir pekan
Baca juga: Tujuh lokasi otoped listrik GrabWheels di Jabodetabek


Perusahaan aplikasi online to offline Grab sebagai salah satu penyedia layanan otoped listrik bernama GrabWheels memprioritaskan keamanan dan keselamatan penggunanya.

GrabWheels CEO, TJ Tham mengatakan keamanan dan keselamatan merupakan unsur penting dalam setiap produk dan fitur yang diluncurkan oleh Grab.

"Karena itu, kami selalu memastikan sisi keamanan dan keselamatan sebelum produk ini mulai berjalan," kata Tham dalam keterangan tertulisnya.

Tham menyebutkan, di beberapa titik parkir GrabWheels, akan ada tim Grab yang senantiasa memberikan informasi terkait keamanan dan keselamatan.

E-scooter atau otoped listrik akan terkunci apabila pengguna tidak melakukan unlock ataupun pergi ke daerah yang melewati batas point-to-point yang telah dimasukkan ke sistem Grab.

"Selain itu, kami juga senantiasa mengingatkan penggunaan helm setiap kali menggunakan GrabWheels," katanya.

Tham menambahkan, ketika pengguna akan membuka kunci otoped listrik (e-scooter), dari aplikasi akan muncul panduan keamanan dan keselamatan yang wajib dibaca sebelum mulai mengendarai e-scooter.

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019