Itu faktanya, tapi kejadian bagaimana kronologisnya, kita belum bisa ngobrol, mereka masih dalam posisi belum stabil, belum bisa bercerita, kata Anies
Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta hasil pemeriksaan petugas medis yang dikabarkan cedera saat diamankan oleh kepolisian pascaaksi demonstrasi siswa SMK yang berujung ricuh, Rabu (25/9).

"Nanti saya akan minta keterangan dari hasil pemeriksaan. Kemarin saya bertemu mereka, setelah itu mereka dibawa ke RS Tarakan untuk pemeriksaan medis lengkap supaya diketahui apa saja masalah kesehatan yang ada di mereka. Hari ini saya minta hasilnya," kata Anies di Balai Kota Jakarta, Jumat.

Secara sepintas, kata Anies, ada anggota medis dari Pemprov DKI Jakarta yang mendapatkan luka di kepala dan di kaki.

"Itu faktanya, tapi kejadian bagaimana kronologisnya, kita belum bisa ngobrol, mereka masih dalam posisi belum stabil, belum bisa bercerita," kata Anies.

Diketahui Jumat siang Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Eddy Pramono dan Anies bertemu di Balai Kota Jakarta membahas perkembangan situasi keamanan di Jakarta pascarangkaian aksi demonstrasi oleh mahasiswa dan pelajar SMK sejak Senin (23/9) lalu.

Baca juga: Kapolda pelajari peristiwa pengamanan ambulans Pemprov DKI bawa batu

Anies tidak menjabarkannya ketika ditanyakan apakah pertemuan itu membahas soal insiden diamankannya lima unit mobil ambulans milik Pemprov DKI Jakarta dan Palang Merah Indonesia (PMI) beserta petugas di dalamnya oleh kepolisian karena diduga membawa batu untuk disuplai pada pendemo, hingga permintaan rehabilitasi Pemprov DKI Jakarta pada kepolisian.

"Yang penting disampaikan gak ada barang-barang yang disebutkan ada di ambulans (batu dan bensin)," kata Anies.

Dari awal, Gubernur menjelaskan bahwa dirinya tidak yakin ambulans itu melanggar SOP dengan menjadi penyuplai logistik pendemo.

"Saya yakin karena memang ambulans itu dipakai untuk tugas medis, yang ada cuman (barang-barang) itu. Itu juga sudah disampaikan oleh Kabid Humas Polda Metro. Kami percaya petugas medis kami menjalankan tugas dengan baik. Kemarin saya ketemu di sana, termasuk yang akan berangkat saya briefing juga dan mereka memang tertib kok, aman," ujar Anies.

Baca juga: Salah paham soal ambulans, Pemprov DKI minta nama baiknya dipulihkan

Sebelumnya, usai aksi demonstrasi yang dilakukan oleh pelajar SMK, pada Kamis (26/9) dinihari, terjadi pengamanan lima unit mobil ambulans milik PMI dan Pemprov DKI Jakarta beserta petugas medis di dalamnya.

Dalam sebuah video yang diunggah oleh TMC Polda Metro Jaya dalam akun Twitter dan Instagram pada Kamis (26/9) dinihari, memperlihatkan dua mobil ambulans, di mana yang satu berlogo PMI dan satu ambulans lainnya ada tulisan Puskesmas Pademangan yang disebut oleh perekam video sebagai pembawa batu.

Sementara di sosial media Twitter video tersebut telah dihapus, rekaman tersebut sebelumnya masih bisa dilihat di akun instagram TMC Polda Metro Jaya.

Baca juga: Kapolda Metro Jaya bertemu Gubernur Anies update keamanan Jakarta

Setelahnya, Polda Metro Jaya membenarkan telah mengamankan lima mobil ambulans berlogo Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI karena mengangkut batu dan bensin saat terjadi aksi kerusuhan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono memastikan hal itu, Kamis paginya. Argo menyebutkan, mobil ambulans itu diamankan pada Kamis (26/9) dinihari sekitar pukul 02.14 WIB di dekat Gardu Tol Pejompongan di Jalan Gatot Subroto, Jakarta.

Atas hal tersebut, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan DKI Jakarta, meminta pihak kepolisian untuk merehabilitasi nama baik institusinya terkait informasi mobil ambulans yang membawa batu dan bensin saat aksi demo di sekitar Gedung DPR/MPR.

"Kami minta agar rehabilitasi nama baik institusi Pemprov DKI Jakarta termasuk jajaran Dinas Kesehatan DKI Jakarta," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Widyastuti dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Kamis (26/9).

Baca juga: Dinas Kesehatan minta polisi klarifikasi pemberitaan terkait ambulans

Widyastuti menyampaikan pihaknya juga meminta kepolisian untuk mengklarifikasi berbagai informasi yang telah tersebar di media sosial, termasuk pemberitaan di media terkait insiden tersebut. Terlebih, mobil ambulans milik Pemprov DKI terbukti tidak digunakan untuk mengangkut batu dan bensin.

Saat ini lima mobil ambulans dan para petugas medis baik dari PMI dan Pemprov DKI Jakarta telah dipulangkan oleh pihak kepolisian.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2019