Jadi tadi sudah mulai ada kegiatan untuk operasi patah tulang dan besok juga akan dilanjutkan dengan operasi kasus-kasus lainnya,
Jayapura (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Papua mengklaim tim krisis center regional sub 11 Papua, yang di kirim ke Wamena, Kabupaten Jayajaya, Papua sudah melayani kesehatan warga korban demo yang berujung rusuh di kabupaten tersebut pada Senin (23/9).

Kepala Unit Pelaksana AIDS, TB, dan Malaria (ATM), yang juga penanggung jawab tim crisis center dr Beeri Wopari di Jayapura, Kamis malam, mengemukakan tim krisis center kesehatan yang dikirim pagi tadi sudah berada di RSUD Wamena dan sudah berkoordinasi dengan direktur rumah sakit setempat untuk pelaksanaan tugas.

"Jadi tadi sudah mulai ada kegiatan untuk operasi patah tulang dan besok juga akan dilanjutkan dengan operasi kasus-kasus lainnya," katanya.

Baca juga: Kadinkes : Kasus dr Soeko persulit permintaan dokter ke Papua

Menurut dia, tim kesehatan krisis center sub regional 11 yang dikirim ke Wamena itu akan melakukan pelayanan kesehatan di Wamena selama lima hari.

"Mereka akan melakukan pelayanan kesehatan di sana kurang lebih selama lima hari, terhitung mulai hari ini. Kita akan upayakan sesuai dengan daya dukung dari anggaran untuk pelayanan mereka bisa diperpanjang lagi," ujarnya.

Beeri mengemukakan, paling tidak tim itu bisa memberikan pelayanan selama 10 sampai 14 hari untuk memback up pelayanan kesehatan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya.

Baca juga: Bupati Pesisir Selatan minta kenang seluruh kebaikan korban Wamena

"Kami akan upayakan agar tim ini melakukan pelayanan kesehatan di Wamena sampai daerah tersebut benar-benar pulih," lanjutnya.

Ia menambahkan, sebelum tim tersebut dikirim untuk melakukan pelayanan kesehatan di Wamena, pihaknya juga sudah meminta bantuan dari rumah sakit terdekat yang merupakan tetangga dari Wamena yang tersedia dokter spesialisnya untuk membantu pelayanan kesehatan di Wamena.

Aksi unjuk rasa yang berujung kerusuhan di Wamena, Senin (23/9) lalu mengakibatkan setidaknya 30 orang meninggal dunia dan ratusan bangunan milik pemerintah maupun swasta rusak atau dibakar oleh pendemo.

Baca juga: Dinkes kerahkan tim krisis center bantu layani korban demo

Pewarta: Musa Abubar
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019