Pontianak (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat pada Kamis menggelar rapat koordinasi di Pontianak untuk menyamakan persepsi dan menyelaraskan langkah para pemangku kepentingan terkait guna menguatkan upaya pengendalian dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Provinsi Kalimantan Barat Syarif Kamaruzaman rapat koordinasi tersebut bisa memperbaiki penanganan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.

Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji menyatakan wilayah Kalimantan Barat luasnya sekitar 110.000 kilometer persegi dan mencakup kawasan hutan serta lahan perkebunan yang rentan mengalami kebakaran pada musim kemarau.

"Selain memiliki lahan perkebunan dan pertanian, dan Kalbar juga memiliki hamparan lahan gambut yang cukup luas sehingga sangat rawan terbakar apabila memasuki musim kering atau kemarau," ujarnya.

Praktik pembukaan lahan dengan cara membakar, ia melanjutkan, meningkatkan risiko karhutla di wilayah Kalimantan Barat, utamanya selama musim kering.

Ia meminta pemerintah daerah di wilayah Kalimantan Barat berani menindak tegas pihak-pihak yang menyebabkan kebakaran hutan dan lahan serta bekerja maksimal untuk menanggulangi karhutla.

Akibat kebakaran hutan dan lahan, wilayah Kota Pontianak pada Kamis kembali diliputi kabut asap sehingga warga mengenakan masker untuk menghindari dampak paparan kabut asap saat berada di luar ruangan.

Baca juga:
Kabut asap tebal kembali selimuti Kota Pontianak

KLHK segel 10 lahan konsesi yang terbakar di Kalimantan Barat

Pewarta: Andilala dan Yayuk
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019