Kami ingin menciptakan generasi sehat dan bahagia, sehingga tercipta sumber daya manusia yang unggul
Pariaman, (ANTARA) - Tiga dari sembilan warga terjangkit human immunodeficiency virus​ (​​​​​​HIV) yang ditemukan di Kota Pariaman, Sumatera Barat, selama 2019 meninggal dunia, sedangkan enam lagi masih menjalani pengobatan.

"Berarti dari 51 kasus HIV yang ditemukan sejak 2009 hingga 2019, sudah 13 orang yang meninggal dunia," kata Wakil Wali Kota Pariaman, Mardison Mahyuddin pada Sosialisasi Nikah Sehat di Pariaman, Jumat.

Baca juga: 22 kasus baru HIV/AIDS ditemukan di Tanah Datar- Sumbar, sebut Dinkes

Ia mengatakan 29 dari 51 kasus HIV tersebut merupakan warga Kota Pariaman, sedangkan sisanya merupakan warga dari luar daerah yang pindah ke Kota Pariaman.

Dari puluhan kasus HIV tersebut dominan disebabkan hubungan laki-laki dengan laki-laki dengan persentase lebih dari 25 persen.

Baca juga: Penderita HIV/AIDS di Tulungagung terus bertambah

Ia menyampaikan untuk menekan penyebaran virus tersebut pihaknya telah membuat sejumlah kebijakan, mulai dari membuat peraturan daerah yang melarang LGBT serta mewajibkan calon pengantin melakukan pemeriksaan kesehatan.

Selain itu mengantisipasi peredaran narkoba serta pergaulan bebas agar mulai 2020 daerah tersebut bebas dari virus mematikan itu.

Baca juga: Perilaku seks menyimpang dominasi penyebaran HIV/AIDS di Aceh

"Kami ingin menciptakan generasi sehat dan bahagia, sehingga tercipta sumber daya manusia yang unggul," ujarnya.

Ia meminta peran serta dari seluruh elemen masyarakat untuk membantu menekan penyebaran penyakit mematikan itu.

Sebelumnya Pemkot Pariaman mulai menerapkan pemeriksaan kesehatan calon pengantin melalui program Nikah Sehat Kota Pariaman atau Gens Kopar guna mengantisipasi penyebaran penyakit menular di daerah itu.

"Jadi sebelum nikah calon pengantin diperiksa dulu kesehatannya di Puskesmas atau di rumah sakit terdekat," kata.

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019