SKU mampu membaca kualitas udara dengan radius 2.000 meter, katanya
Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kota Administrasi Jakarta Utara melakukan survei lokasi untuk pemasangan stasiun pemantau kualitas udara (SKU) di wilayah Cilincing, Rabu.

"Survei ini diperlukan untuk memastikan alat yang kita pasang ini terjaga dan terawasi dengan baik," kata Kasi Pengawasan, Pemantauan Dampak Lingkungan (Wasdal PPDL) Sudin Lingkungan Hidup kota Administrasi Jakut, Suparman saat ditemui Antara di SDN Cilincing 07 Pagi.

Suparman menjelaskan, alat tersebut berukuran sangat besar seukuran kontainer, didukung dengan teknologi terkini.

Baca juga: Satu kelas SDN Cilincing terpasang alat penyaring udara

Dibutuhkan waktu satu minggu untuk mengukur kualitas udara di wilayah Cilincing yang menjadi lokasi tempat pembakaran arang dan peleburan aluminium.

Selama operasinya untuk mendapatkan data yang akurat alat tersebut, membutuhkan dukungan listrik sebesar 5.000 watt selama 24 jam nonton tidak boleh terputus sejak pertama pemasangan.

"SKU mampu membaca kualitas udara dengan radius 2.000 meter," katanya.

Baca juga: Pemkot Jakut serahkan kasus pencemaran udara Cilincing ke polisi

Suparman mengatakan, saat ini SKU masih terpasang di sekitar Rusun Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.

Setelah survei dilakukan barulah alat atau SKU tersebut dibawa ke lokasi tempat diduga tercemar udara akibat aktivitas pembakaran arang dan peleburan aluminium, Kali Baru, Cilincing.

Baca juga: Anies: Evaluasi instruksi pengendalian udara Jakarta tiap tiga bulan

​​​Sebelumnya diberitakan Polres Metro Jakarta Utara menutup pabrik aluminium yang diduga mencemari udara karena melebihi baku mutu di kawasan Cilincing.

Penutupan dilakukan dengan memasang garis polisi di salah satu pabrik, warga maupun pekerja tidak boleh melakukan aktivitas selama investigasi berjalan.

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2019