Kalau kondisi ini berlangsung lama, dipastikan kesehatan masyarakat akan terdampak
Pontianak (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, menyediakan tujuh unit rumah oksigen sebagai antisipasi dampak warga yang terpapar kabut asap yang kian pekat menyelimuti Kota itu, dampak kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

"Ada tujuh lokasi yang ditunjuk sebagai rumah oksigen, yakni Puskesmas Gang Sehat, Puskesmas Alianyang, Puskesmas Perumnas I, Puskesmas Kampung Dalam dan Puskesmas Siantan Hilir," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Sidiq Handanu di Pontianak, Senin malam.

Ia menerangkan, tujuan disediakannya rumah oksigen ini adalah sebagai pertolongan pertama apabila ada warga yang mengalami sesak nafas, dan rumah oksigen itu disediakan oleh Nebulizer.

"Bilamana ada yang mengalami sesak nafas yang diakibatkan asma dampak dari asap, silakan dibawa ke rumah oksigen yang ada di layanan kesehatan yang ditunjuk tersebut," ujarnya.

Baca juga: PMI kerahkan tim pertolongan pertama bantu korban kabut asap Pontianak

Apabila kondisi pasien semakin parah sesak nafasnya, lanjut Sidiq, maka segera dibawa fasilitas kesehatan yang lebih tinggi atau rumah sakit terdekat. "Jadi rumah oksigen itu disediakan sebagai pertolongan pertama saja," katanya.

Dijelaskan Sidiq, untuk Puskesmas Siantan Hilir memang sudah melayani 24 jam, kemudian di Dinkes Kota Pontianak stand by tenaga kesehatan layanan 118 (nomor telepon layanan ambulan) sebanyak dua petugas.

Khusus untuk hari ini, ia mengakui, ada beberapa Puskesmas yang menyediakan fasilitas persalinan juga ditugaskan untuk siaga dalam melayani pasien yang terpapar akibat asap.

"Namun untuk Puskesmas di Kampung Bangka dan di Perumnas I memang belum bisa optimal karena keterbatasan tenaga. Mungkin besok baru bisa kita minta bantuan dari Poltekkes dan Fakultas Kedokteran Untan Pontianak untuk membantu petugas medis kita," ungkap Sidiq.

Menurutnya, kalau melihat kondisi udara terkini memang sudah dalam kondisi tidak sehat. Untuk itu pihaknya mengantisipasi bilamana kondisi tersebut terus berlanjut, sebab dikuatirkan tidak turun hujan.

"Kalau kondisi ini berlangsung lama, dipastikan kesehatan masyarakat akan terdampak. Kita semua berdoa mudah-mudahan segera turun hujan agar kondisi udara di Pontianak berangsur normal kembali," katanya.

Sebelumnya, Diknasbud Kota Pontianak meliburkan aktivitas belajar dan mengajar mulai tingkat PAUD hingga SMP di kota itu akibat kabut asap semakin tebal mulai Rabu (11/9) hingga Sabtu (14/9), dan masuk kembali Senin (16/9), tetapi karena kabut asap semakin tebal, maka libur tersebut diperpanjang hingga Selasa (17/9) dan masuk kembali Rabu (18/9).

Baca juga: Pemkot Pontianak belum bisa pastikan akhir libur sekolah
Baca juga: Akibat asap, belum ada satu pesawat mendarat di Bandara Supadio

Pewarta: Andilala
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019