harus memastikan bahwa asap betul-betul hilang sampai habis ke akar-akarnya
Jakarta (ANTARA) - Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) turut membantu memadamkan api kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Bengkalis, Riau.

Dalam keterangan pers yang diterima Antara di Jakarta, Senin, ACT Duri dan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) membantu Dinas Damkar Mandau dan Polsek Mandau untuk memadamkan api.

Tim gabungan langsung ke lapangan untuk memadamkan api, titik api menjadi fokus pemadaman berasa di kawasan Area 10 PT Chevron Pasific Indonesia, perbatasan antara Desa Harapan Baru dan Desa Bumbung, Kecamatan Bathin Solapan.

Aksi ACT dan MRI dilakukan untuk mengetahui secara langsung kondisi di lapangan sekaligus ikut serta memadamkan api yang masih berkobar.

Anggota Tim Program ACT Duri, Andika, mengatakan setelah melihat kondisi kebakaran, tim ACT dan MRI Duri membantu memadamkan titik-titik api yang masih hidup.

"Kami juga mengajak para dermawan untuk membantu masyarakat yang terkena ISPA, penyakit paru-paru, pernapasan, dan penyakit lainnya yang disebabkan oleh kabut asap. Para dermawan bisa menyalurkan kepedulian terbaiknya melalui ACT,” pungkas Andika.

Komandan Komandan Regu Damkar Mandau, Jefrianto, mengatakan pihaknya sudah membantu melakukan pemadaman sejak sepekan yang lalu. Kondisi dasar permukaan dari tanah gambut membuat api di Desa Harapan Baru tidak tampak jelas.

Dengan kondisi seperti itu, api tidak tampak, namun asap terus hidup, mengakibatkan pohon tumbang dengan sendirinya, hal ini terus terjadi karena api membakat dasar tanah dan akar-akar dari pepohonan.

“Kami harus memastikan bahwa asap betul-betul hilang sampai habis ke akar-akarnya. Jika masih ada asap, maka angin dan cuaca panas akan menyebabkan asap kembali hidup dan membakar lahan yang ada,” jelas Jefri.

Sebagai bentuk pencegahan dari kabut asap sekaligus edukasi kepada masyarakat, ACT Duri memberikan masker gratis kepada pengguna jalan.

Hingga saat ini, jutaan saudara terancam penyakit ISPA bahkan hingga mengalami pneumonia. Sekolah pun terpaksa meliburkan kegiatan belajar-mengajarnya.

Dampak kabut asap juga merugikan pertanian, peternakan, hingga sektor bisnis jasa.

Gerakan Nasional #IndonesiaDermawan mengajak publik untuk meringankan korban terdampak kabut asap melalui http://www.indonesiadermawan.id

Pewarta: Indriani
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019