Pekanbaru (ANTARA) - Sebanyak 4.500 prajurit TNI dan personel kepolisian setempat disiagakan untuk mengamankan kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Provinsi Riau terkait upaya percepatan penanganan kebakaran hutan dan lahan.

"Untuk kegiatan pengamanan VVIP hari ini kita gelar ada 4.500 sekian pasukan. Di objek (lokasi kunjungan presiden) 2.000 personel sepanjang rute dan lokasi terbakar," kata Komandan Resor Militer 031 Wirabima Brigjen TNI Mohammad Fajar di Pekanbaru, Senin.

Baca juga: Agar karhutla tidak meluas KLHK tetap waspada

Baca juga: KLHK segel 10 konsesi perusahaan diduga penyebab karhutla Riau

Baca juga: Kabut asap masih pekat, Disdik Pekanbaru perpanjang libur sekolah


Dia mengatakan Komando Resor Militer 031 Wirabima beserta Polda Riau dan instansi terkait telah melakukan gelar pasukan untuk menyambut kedatangan orang nomor satu di Indonesia tersebut. "Sudah kita gelar pasukan hari ini. Kita siap di sini," ujarnya.

Presiden Joko Widodo dijadwalkan tiba di Kota Pekanbaru pada Senin sore. Namun, Fajar mengaku belum mendapat laporan terbaru waktu persis kedatangan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut. Dia mengatakan bahwa dinamika masih cukup tinggi di Jakarta dan dia juga memastikan bahwa pengamanan tetap disiapkan semaksimal mungkin.

"Dinamika tinggi di Jakarta dan kita siap di sini. Tahu tugas masing-masing sehingga tidak ada kesalahan prosedur dalam pengamanan," jelasnya.

Rencana kedatangan Presiden telah berhembus sejak Minggu kemarin, setelah kedatangan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian ke Bumi Lancang Kuning yang kini tersengal-sengal terdampak kabut asap akibat karhutla.

Masyarakat Riau berharap kedatangan Jokowi bisa mempercepat penanggulangan karhutla hingga membantu mereka terlepas dari belenggu kabut asap yang beberapa hari bertahan pada level berbahaya.

Baca juga: Angin dari Selatan sebabkan asap karhutla Riau sangat tebal

Baca juga: Kualitas udara Riau masih buruk

Baca juga: SDM unggul dan kabut asap karhutla, mampukah?


Lebih jauh, Danrem menjelaskan jika saat ini terdapatnya 6.400 personel gabungan masih terus melaksanakan penanggulangan karhutla di seluruh wilayah Riau. Dia mengakui bahwa karhutla di Riau sulit dikendalikan karena di lahan gambut.

Meski begitu, ia menegaskan jika kondisi karhutla di Riau jauh lebih terkendali dibandingkan dengan dua provinsi tetangga, Jambi dan Sumatera Selatan. Dua wilayah itu menjadi penyumbang kabut asap ke Riau setelah arah angin bergerak dari arah selatan dan terakumulasi di Bumi Melayu.

Pewarta: Anggi Romadhoni
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019