Jakarta (ANTARA) -
Terowongan Manggarai Jalan Tambak, Tebet, Jakarta Selatan, kerap dijadikan lokasi tawuran antarwarga karena berada di bawah rel lintasan kereta yang berbatu, kata tokoh masyarakat Manggarai Wawan Setiawan (57).
 
"Di atas terowongan Manggarai itu ada rel kereta yang banyak batu-batunya. Jadi, kalau mau menyerang, tinggal pungut batu saja terus dilempar ke bawah," katanya di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Tawuran Manggarai, Sosiolog: Penghayatan Pancasila perlu ditingkatkan
 
Terowongan Manggarai menjadi area perbatasan wilayah Manggarai, Jakarta Selatan dengan Tenggulun Menteng, Jakarta Pusat.
 
Sejumlah oknum warga di dua kawasan perbatasan tersebut kerap terlibat konflik tawuran pada saat-saat tertentu.
 
Wawan menyebut dua kubu warga yang saling berkonflik biasanya memulai aksi tawuran di Jembatan Jayakarta dekat simpang Lampu Merah Pasar Rumput.
 
Namun, saat kubu Tenggulun terdesak, kata Wawan, mereka bergeser menuju rel kereta di atas terowongan Manggarai.
 
Dari atas terowongan itu, pelaku memanfaatkan batu di sisi rel kereta sebagai senjata untuk menyerang kubu Manggarai yang berada di Jalan Tambak Terowongan Manggarai.

Baca juga: Imbas tawuran Manggarai, Pemkot Jaksel aktifkan FKDM
 
"Kalau dari atas, mereka lebih gampang melihat pergerakan lawan. Ditambah lagi, di sana banyak batunya," katanya.
 
Wawan berharap pihak KAI dapat mensterilkan area tersebut dengan menutup rapat akses masuk.
 
"Bisa juga batu-batunya dibersihkan atau diganti yang lain yang lebih aman," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019