Dari 2014 sampai sekarang, Antok sudah mempunyai tiga cabang di Kampung Melayu, Salemba dan Otista yang dikelola oleh keluarga sendiri.
Jakarta (ANTARA) - Pecinta durian bisa mencicipi kuliner es dawet ketan durian di Pasar Pramuka, Jaktim sepanjang tahun meski tidak sedang masa musim durian.

Pedagang es dawet ketan durian Antok Siswanto (24) mengaku berdagang es ini sejak 2014.

"Musim ataupun tidak musim durian, es saya tetap ada," tuturnya.

Ide berjualan es itu diperolah dari orang tua yang pernah berjualan es durian di Pasar Pramuka pada 1996 sampai 2007.

Dia berjualan es dawet ketan durian mulai pukul 09.00 WIB sampai 17.00 WIB dengan menghabiskan 15 box durian kemasan.

Antok mematok harga antara Rp8 ribu hingga Rp18 ribu untuk setiap porsi es yang dijual.

Antok juga menjelaskan durian diperoleh dari langganan, sedangkan dawet, ketan dan gula dibuat sendiri di rumah.

Dari 2014 sampai sekarang, Antok sudah mempunyai tiga cabang di Kampung Melayu, Salemba dan Otista yang dikelola oleh keluarga sendiri.

Baca juga: Anies akan ubah "park and ride" Thamrin 10 jadi pusat kuliner

Baca juga: Warga Jakarta kunjungi festival kuliner nusantara di Kampoeng Legenda

Baca juga: Pedagang Setu Babakan siap ramaikan Pameran Kuliner Betawi


Salah satu pelanggan Solikin (54) pekerja di pasar pramuka mengaku telah menjadi pelanggan es sejak 10 tahun lalu.

"Rasanya memang enak dan menggunakan gula aren bukan gula kristal, itu yg membuat saya tertarik," katanya.

Es dawet ketan durian rasanya benar-benar khas dan di setiap mangkoknya terdapat dua buah durian utuh, kata seorang pelanggan, Solihin di sela-sela menikmati kuliner itu di Jakarta, Rabu.

Dia mengatakan dawet dan ketan dalam kuliner itu dapat menyatu dengan durian.

Pewarta: Santoso, Adriyan, Budi dan Abdurrahman
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019