Menghadapi era Industri 4.0, generasi milenial Indonesia harus menjadi SDM yang hebat. Karena pada era 4.0, industri yang menjadi lapangan kerja, menuntut produktivitas yang tinggi, efisien dan efektif.
Bali (ANTARA) - Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza mengatakan generasi milenial harus dapat menjadi penggerak dalam membawa Indonesia keluar dari negara berpenghasilan menengah (middle income trap).

"SDM (sumber daya manusia) milenial memang adalah bagian daripada bonus demografi bagi Indonesia untuk keluar dari middle income trap menjadi negara maju mandiri, adil, dan makmur," ujar Hammam kepada wartawan dalam peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-24 di Denpasar, Bali, Selasa.

Untuk dapat berkontribusi maksimal, Hammam menuturkan generasi milenial harus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

"Peran milenial tentu saja harus menguasai iptek karenanya nanti ini yang akan membawa mereka menjadi 'enterpreneur' (wirausaha), tenaga kerja yang produktif, kreatif, inovatif seperti apa yang disampaikan juga oleh Pak Presiden Jokowi di dalam visi Indonesia 2045, kita menginginkan milenial betul-betul menjadi motor dari penghela pertumbuhan ekonomi kita," tuturnya.

Baca juga: Menristekdikti seru generasi milenial manfaatkan revolusi industri 4.0

Baca juga: Menpar sebut teknologi digital penting bagi pariwisata Indonesia


Dia menekankan generasi milenial juga harus menguasai pemanfaatan dan hilirisasi dari teknologi.

"Ini semangat yang tidak boleh padam dan harus terus kita dorong dan BPPT menjadi pelopor di dalam menggerakkan milenial untuk negara Indonesia," ujarnya.

Pembangunan sumber daya manusia akan menjadi pilar penentu keberhasilan Indonesia agar dapat bersaing secara global.

Menurut Hammam, SDM Indonesia khususnya generasi milenial harus melek Iptek sehingga kompetensinya terus terasah serta luas wawasannya.

"Menghadapi era Industri 4.0, generasi milenial Indonesia harus menjadi SDM yang hebat. Karena pada era 4.0, industri yang menjadi lapangan kerja, menuntut produktivitas yang tinggi, efisien dan efektif. Tentu semua itu menuntut SDM yang siap menjadi penerap teknologi yang terkini," ujarnya.*

Baca juga: Sisi gelap dan terang era digital

Baca juga: Teater Keong Emas gunakan teknologi teranyar, sasar generasi milenial

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019