Kebakaran terjadi sekitar pukul 03.00 WIB saat sebagian besar warga masih tertidur
Sampit (ANTARA) - Kebakaran menghanguskan lima rumah warga di permukiman padat penduduk Jalan Usman Harun 4 Kelurahan Baamang Hilir,  Kecamatan Baamang, Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, pada Selasa dini hari.

"Kami tidak tahu penyebabnya apa. Api tiba-tiba saja terlihat sudah besar dan membuat warga panik," kata Edi, salah satu warga di lokasi kejadian, Selasa.

Kebakaran terjadi sekitar pukul 03.00 WIB saat sebagian besar warga masih tertidur. Kebakaran itu awalnya diketahui sejumlah pemuda yang saat itu sedang berkumpul tidak jauh dari lokasi.

Kebakaran yang lokasinya dekat dengan Mushala Al Muhibbin dan tidak terlalu jauh dari Pasar Keramat itu membuat warga di permukiman padat itu panik. Mereka khawatir kebakaran dengan cepat meluas seperti peristiwa serupa pada 2012 yang menghanguskan puluhan rumah tidak jauh dari lokasi itu.

Warga berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya. Cepatnya api menjalar membuat beberapa warga tidak sempat menyelamatkan harta benda. Mereka lari menyelamatkan diri setelah melihat api sudah membesar.

Petugas pemadam kebakaran dari swadaya masyarakat dan pemerintah daerah datang ke lokasi dan memblokir kebakaran agar tidak meluas karena sebagian besar rumah terbuat dari kayu.

"Kami menurunkan lima unit, dibantu mobil pemadam kebakaran milik swadaya masyarakat karena di Kecamatan Baamang ini regu pemadam kebakarannya memang aktif membantu," kata Rihel di lokasi kebakaran.

Sekitar pukul 04.00 WIB, api sudah benar-benar bisa dipadamkan. Meski begitu, petugas tetap memadamkan bara di puing-puing rumah untuk memastikan agar api tidak kembali muncul.

Sekretaris Kecamatan Baamang Sufiansyah mengatakan, kebakaran yang  terjadi di wilayah RT 05 dan RT 06 Kelurahan Baamang Hilir. Pihaknya berterima kasih kepada petugas pemadam kebakaran pemerintah dan swadaya, serta masyarakat yang membantu pemadaman kebakaran.

"Total ada lima buah rumah dan satu dapur yang terbakar. Kejadian ini mengakibatkan enam kepala keluarga kehilangan tempat tinggal. Ini tentu menjadi perhatian kami," kata Sufiansyah.

Sementara itu, dua warga yaitu satu perempuan dan satu laki-laki, terluka karena terinjak pecahan kaca di lokasi kebakaran. Mereka langsung ditolong oleh petugas Palang Merah Indonesia Kotawaringin Timur yang datang ke lokasi kejadian.

Beberapa dugaan warga terkait pemicu kebakaran itu, mulai dari korsleting listrik hingga dugaan charger lampu meledak. Polisi masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran tersebut.

Baca juga: Sebuah rumah warga Sampit terbakar saat ditinggal ke pasar

Baca juga: BMKG Sampit : kebakaran lahan berpotensi sangat sulit dikendalikan

Baca juga: Kebakaran lahan di Sampit diduga disengaja

Pewarta: Kasriadi/Norjani
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019