Jaga diri dan hindarkan diri dari perbuatan yang melanggar hukum dan pelanggaran HAM,
Jambi (ANTARA) - Komandan Korem (Danrem) 042/Gapu Kolonel Arh Elphis Rudy melepas keberangkatan 400 prajurit TNI AD yang akan menjaga pengamanan perbatasan negara Republik Indonesia-Republik Demokratik Timur Leste, dari Jambi menuju Palembang Sumatera Selatan, Senin.

"Sesampai di Palembang, mereka akan langsung dilepas oleh Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Irwan," kata Kolonel Arh Elphis Rudy usai menggelar upacara pengantaran Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur di Markas Yonif Raider 142/KJ.

Danrem menjelaskan, berdasarkan Surat Telegram Pangdam II/Swj No : ST/ 1443/2019 tanggal 22 Agustus 2019, tentang perintah pemberangkatan Satgas Yonif Raider 142/KJ untuk merotasi Satgas Yonif 408/SBH Kodam IV/DIP yang melaksanakan tugas operasi pengamanan perbatasan darat RI-RDTL di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) tahun 2019.

Baca juga: Satgas Pamtas gagalkan penyelundupan mobil asal Malaysia

Mereka akan melaksanakan tugas di wilayah Provinsi NTT selama kurang lebih sembilan bulan. "Selamat jalan, selamat bertugas dan semoga sukses," ujarnya.

Menurutnya, tugas operasi adalah merupakan kehormatan bagi prajurit TNI dan misi mulia yang harus dilaksanakan tanpa keraguan dan oleh karena itu, Danrem juga mengajak prajurit untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

"Jaga diri dan hindarkan diri dari perbuatan yang melanggar hukum dan pelanggaran HAM, karena sekecil apapun pelanggaran akan menjadi perhatian dan sorotan masyarakat dan dapat merusak citra TNI pada umumnya dan Kodam II/Swj pada khususnya," kata Danrem Gapu, Elphis Rudy.

Dia menegaskan agar prajurit menghormati kearifan lokal, kultur dan budaya masyarakat setempat dalam rangka merebut simpati dan hati rakyat dalam mewujudkan kemanunggalan TNI-Rakyat.

Berbekal hasil latihan pratugas yang telah dilaksanakan dan dilandasi mental dan moral kejiwaan Sapta Marga dan Sumpah Prajurit serta 8 Wajib TNI, dapat menjadi prajurit yang bertanggung jawab akan tugas kepada bangsa dan negara.

Kepada anggota yang ditunjuk sebagai komando perumahan atau yang tinggal di satuan agar meningkatkan pengawasan terhadap keluarga prajurit yang ditinggal tugas.

Baca juga: Pangdam Cenderawasih: Satgas Pamtas RI-PNG harus paham protap

"Karena sedikit saja permasalahan akan besar pengaruhnya terhadap keberhasilan tugas Yonif Raider 142/Ksatria Jaya di medan tugas. Pelaksanaan perizinan harus benar-benar tegas dan ketat, hanya untuk kepentingan yang sangat-sangat mutlak bagi keluarga prajurit," jelasnya.

Kepada Ibu Ketua Persit Cabang Yonif 142/Ksatria Jaya maupun ranting agar menggiatkan hal-hal positif yang berkaitan dengan pembinaan untuk meningkatkan mental, moril dan moral ibu-ibu selama ditinggal tugas sehingga terhindar dari perbuatan-perbuatan yang negatif.

Sedangkan kepada seluruh anggota persit dimanapun juga, dalam berkomunikasi dengan suaminya di medan tugas agar senantiasa menginformasikan hal-hal yang menyejukkan untuk menyemangati suami dalam penugasan serta perbanyak doa untuk suami yang sedang melaksanakan tugas negara di wilayah perbatasan.

Sehingga diharapkan seluruh Prajurit Yonif Raider 142/Ksatria Jaya dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik dan sukses.

Baca juga: Batalyon R 142/KJ Satgas Pamtas RI-RDTL diberangkatkan 13 Agustus

 

Pewarta: Nanang Mairiadi dan Dodi Saputra
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019