BNP2TKI setiap tahunnya menempatkan ribuan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Korea Selatan pada sektor manufaktur. PMI tersebut di gaji sebesar Rp21 juta, bila dengan over time bisa mencapai Rp35 juta.
Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Utama BNP2TKI Tatang Budie Utama Razak mengatakan peningkatan SDM harus dilakukan bersama oleh semua pihak agar Indonesia menjadi negara yang unggul di dunia global.

"Tugas kita bersama dalam mengangkat negara ini untuk kembali menjadi macan Asia. Jumlah angkatan kerja kita yang banyak, harus kita kelola dengan baik. Karena angkatan kerja merupakan asset negara kita," kata Tatang dalam siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Jumat (23/8).

Pemerintahan Presiden Jokowi, kata dia, saat ini, peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi fokus utama pada era globalisasi ini.

Pada proses ini BNP2TKI setiap tahunnya menempatkan ribuan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Korea Selatan pada sektor manufaktur. PMI tersebut di gaji sebesar Rp21 juta, bila dengan over time bisa mencapai Rp35 juta.

Tatang menyampaikan dalam tata kelola PMI telah diterbitkan UU Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia.

Baca juga: Selama 2018 terdapat 6.921 pekerja migran Indonesia di Korsel

Dimana UU ini memastikan kedepannya akan memberikan perlindungan PMI dan keluarganya baik itu perlindungan hukum maupun perlindungan ekonomi, serta memastikan akan mengirim tenaga kerja yang terampil dan profesional dengan membuka pasar-pasar baru di beberapa negara.

Ia menambahkan, saat ini kita juga menjalin kerja sama dengan Jepang melalui program G to G. Selain itu banyak juga peluang kerja di Jepang dengan sektor pertanian, industri dan lainnya.

"Karakter orang Indonesia banyak disukai oleh orang di sana karena PMI kita adalah pekerja keras," kata dia.

Dia mengatakan BNP2TKI akan mulai membangun pengelolaan PMI dari liabilities menjadi Aset, karena pada UU Nomor 18 Tahun 2017 sekarang ada perlindungan ekonomi bagi PMI dan keluarganya.

Tujuannya untuk meningkatkan kemakmuran PMI dan keluarganya serta menekan terjadinya kasus-kasus yang menimpa PMI.

"Intinya kita menyiapkan SDM tenaga kerja yang dapat bersaing dalam pasar global. Sebagai anak bangsa, kita harus peduli akan kemajuan bangsa, bangga menjadi bangsa yang besar dan menjaga keutuhan bangsa ini," kata dia.

Baca juga: BNP2TKI: Tenaga kerja Sumbar berpeluang bekerja di luar negeri
Baca juga: BNP2TKI dorong remitansi nontunai pekerja migran

Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019