Biak (ANTARA) - Masyarakat adat Kabupaten Biak Numfor, Papua, yang tergabung dalam forum peduli keadilan Papua menuntut pemerintah segera mengusut tuntas pelaku rasisme terhadap mahasiswa Papua di Surabaya da Malang, Jawa Timur, untuk dapat diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.

"Kami warga Biak  Numfor menolak segala bentuk aksi rasisme terhadap orang asli Papua terutama yang dialami mahasiswa di Surabaya dan Malang," ungkap Ketua Forum Keadilan untuk Papua Biak Willem Rumpaidus saat demonstrasi damai di Kantor Bupati Biak di Jalan Majapahit, Biak, Rabu.

Juga baca: Pangdam janji usut oknum aparat diduga rasis kepada mahasiswa Papua

Juga baca: Polres Cianjur menetapkan lima mahasiswa tersangka kerusuhan

Juga baca: Menristekdikti-Rektor Undiksha jamin keberadaan mahasiswa Papua

Forum keadilan untuk Papua mendesak pemerintah melalui Gubernur Papua Lukas Enembe dan Bupati Biak Numfor Herry Ario Naap dapat meneruskan aspirasi penolakan aksi rasisme orang Papua kepada Presiden Joko Widodo, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, dan Kepala Kepolisian Indonesia Jenderal Polisi Tito Karnavian.

Sementara itu, Naap mengakui, adanya perlakuan rasisme terjadi pada mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang serta beberapa daerah lain di Pulau Jawa telah menimbulkan gejolak sosial bagi warga Papua di sejumlah daerah.

"Secara pribadi tindakan rasisme, saya sebagai orang asli Papua sangat menolak hal ini karena ini melukai perasaan orang Papua yang juga bagian dari NKRI," kata Naap.

Ia mengakui, penolakan warga Biak terhadap aksi rasisme sangatlah beralasan karena ini menyangkut harga diri orang asli Papua.

"Saya menerima aspirasi warga Biak terhadap kasus rasisme. Kepala masyarakat yang diwaliki forum peduli keadilan yang telah menyerahkan aspirasi tuntutan akan dilanjutkan kepada Gubernur Papua Lukas Enembe di Jayapura dan pemerintah pusat di Jakarta untuk ditindaklanjuti," kata Naap didampingi Komandan Kodim 1708/BN Letnan Kolonel Infantri Ricardo Siregar saat menerima aksi demo damai warga Biak,Rabu.

Pada demonstrasi rasa damai di halaman upacara Kantor Bupati Biak dilakukan orasi Ketua Kain Karkara Biak (dewan adat) Manpun Apolos Sroyer, Rumpaidus serta beberapa perwakilan perempuan, pemuda dan adat berlangsung di tengah terik matahari.

Seratusan aparat kepolsian, Satpol PP dan aparat ientelijen TNI-Kepolisian Indonesia tampak bersiaga menjaga demo damai warga Biak berlangsung secara tertib menyerahkan aspirasi tuntutan penuntasan kasus rasisme dan menolak segala perlakuan rasisme yang bertentangan dengan HAM.

 

Pewarta: Muhsidin
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019