Non-aero tidak terpengaruh signifikan
Jakarta (ANTARA) - PT Angkasa Pura I (Persero) membukukan laba pada Januari hingga Juli 2019 sebesar Rp870 miliar, meskipun jumlah penumpang tercatat mengalami penurunan sebesar 19 persen pada periode tersebut.

“Laba bersih kita Rp870 miliar, sampai Juli pergerakan penumpang dan pesawat turun 19 persen, tapi dari sisi pendapatan kita naik 2,7 persen dibanding tahun lalu,” kata Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi dalam temu media ACI Customer Experience Global Summit di Jakarta, Selasa.

Faik menambahkan pendapatan yang berkaitan dengan penerbangan atau aero memang menurun, namun dari sisi non-aero naik.

Saat ini, dia menyebutkan, pendapatan non-aero meningkat signifikan dengan porsi non-aero dan aero yaitu 45:55 dari sebelumnya 40:60 dan 70:30.

“Non-aero tidak terpengaruh signifikan. Kita memperbanyak area komersial di bandara dan membuat program cukup menarik, seperti program eat, shopand fly,” ujarnya.

Selain itu, pengembangan usaha non-aero juga dilakukan dengan mendirikan hotel di Banjarmasin, Yogyakarta dan Balikpapan.

Faik optimistis pihaknya bisa mengantongi laba bersih hingga akhir 2019 sebesr Rp2 triliun seperti tahun sebelumnya.

“Kita tahun lalu Rp2 triliun, berharap akan setidaknya sama atau melebihi angka itu,” katanya.

Untuk meraih target perseroan, selain pengembangan di dalam negeri, AP I juga mulai merambah pengoperasian luar negeri, salah satunya dengan Incheon Internasional Airport Corporation (IIAC), Korea Selatan untuk menjajaki peluang kerja sama pengelolaan bandara baik di dalam maupun luar negeri, serta berbagai peluang kerja sama lainnya.

Kerja sama itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) yang dilakukan oleh Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi dan Presiden CEO IIAC Koo Bon Hwan, di Incheon, Korea Selatan, Rabu (14/8/2019) lalu.

Namun, Faik mengatakan belum mengetahui potensi pendapatan yang didapat dari kerja sama tersebut.

Dengan adanya kerja sama itu, lanjut dia, menjadikan reputasi AP I lebih baik lagi untuk merambah ke kerja sama secara internasional.

“Kita memiliki reputasi semakin membaik, penghargaan bandara terbaik dunia seperti Balikpapan, Surabaya, reputasinya semakin lama semakin baik tertarik. Kita memiliki banyak keunggulan jarang satu operator mengelola 14 bandara sekaligus,” katanya.

Baca juga: Angkasa Pura I gandeng Incheon, jajaki peluang kelola bandara
Baca juga: AP I bangun hotel bintang tiga di Bandara Internasional Yogyakarta

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019