Penambahan peternakan baru ini kami maksudkan untuk menambah populasi agar laju bisnis perusahaan bisa terus berkembang
Jakarta (ANTARA) - PT Berdikari (Persero) mencatatkan laba sebesar Rp25 miliar pada Semester I 2019, tumbuh 82 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp15 miliar.

Direktur Utama Berdikari Eko Taufik Wibowo di Jakarta, Rabu, mengatakan industri peternakan ayam diklaim menjadi salah satu lini yang mendongkrak kinerja keuangan perusahaan dengan kontribusi hingga 30 persen.

"Sampai Semester I 2019, bisnis ayam jadi tulang punggung bisnis kami," ujarnya.

Menurut Eko, capaian laba perusahaan ditopang oleh pertumbuhan pendapatan yang periode paruh pertama 2019 sebesar Rp100 miliar.

Untuk 2019, perusahaan memasang target konservatif karena masih dibayangi beban tunggakan pajak sebelum 2016 yang harus dilunasi.

"Laba tahun ini, Rp100 miliar pun bisa kami capai, tapi kami konservatif karena masih ada beban masa lalu," katanya.

PT Berdikari (Persero) juga masih terus mengembangkan bisnis peternakan ayam terintegrasi. Saat ini perusahaan memiliki dua farm GPS (grand parent stock) yang berlokasi di Tasikmalaya dengan populasi sekitar 54 ribu ekor GPS dan Pasuruan dengan populasi sekitar 36 ribu GPS. Rata-rata produksi farm GPS per bulan adalah sekitar 120 ribu ekor DOC Parent Stock (PS).

BUMN itu juga memiliki dua farm Parent Stock (PS) yang terletak di Sukabumi dan Medan dengan populasi masing-masing farm sekitar 25 ribu ekor.

Tahun ini perusahaan juga telah memproduksi DOC Final Stock di peternakan Sukabumi.

Berdikari juga berencana untuk menambah peternakan PS yang berlokasi di Ciamis dengan rencana kapasitas populasi sekitar 70 ribu ekor. Dari ketiga peternakan PS tersebut target produksi FS per bulan ini diperkirakan mencapai sekitar 320 ribu ekor.

"Penambahan peternakan baru ini kami maksudkan untuk menambah populasi agar laju bisnis perusahaan bisa terus berkembang," ungkapnya.

Selain penambahan peternakan baru, pada Agustus 2019 ini perusahaan juga akan segera memiliki pakan sendiri.

"Pengemasannya sudah kami siapkan, rencananya akan produksi di minggu ketiga bulan Agustus 2019," katanya.

Baca juga: Berdikari akan rambah bisnis bebek dan domba
Baca juga: Berdikari akan impor 10 ribu ton daging sapi Brazil


Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019