Palembang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru minta kepada organisasi perangkat daerah atau dinas dalam jajarannya untuk memotong hewan kurban di wilayah perkampungan.

"Mulai sekarang, kami tidak memperbolehkan dinas memotong hewan kurban di perkantoran," kata gubernur di Palembang, Selasa.

Gubernur mengatakan, mulai tahun ini kalangan OPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumsel tidak diperkenakan lagi memotong hewan kurban di kantor atau dinas masing-masing. Melainkan harus dipotong di tengah pemukiman masyarakat dengan kepanitiaan juga berasal dari warga setempat.

Dalam konsep berkurban, lanjut gubernur harus nyata, pemotongan langsung dilakukan di permukiman dan disaksikan warga. Bukan seperti selama ini pemotongan dilakukan di kantor dengan panitia dari kalangan pegawai sendiri.

"Bila seperti itu namanya bagi-bagi daging. Bukan berkurban. Jadi mulai dari sekarang kami ingin keterbukaan," katanya menegaskan.

Begitu juga bagi pegawai yang jadi panitia tidak usahlah mendapatkan bagian. Berikan saja kepada warga yang berhak, ujar dia.

Apalagi kurban merupakan bagian dari membantu masyarakat kurang mampu selain beribadah, ujar gubernur.

Sehubungan itu mari bersama -sama berkurban di wilayah perkampungan sehingga masyarakat akan merasakan hewan yang dipotong tersebut.

Sebagaimana Gubernur Sumsel dalam Idul Adha tahun ini membagikan hewan kurban kepada masyarakat.

Kehadiran gubernur di lokasi pembagian daging kurban itu mendapatkan sambutan luar biasa dari kalangan warga. Terlebih gubernur menyerahkan secara simbolis ratusan kantong daging kepada warga yang sudah lama menunggu pembagian daging kurban.
Baca juga: ACT Sumsel ajak Wali Kota Palembang masak kurban di lokasi kebakaran
Baca juga: ACT Sumsel luncurkan program kurban di dalam gerbong LRT

Pewarta: Ujang Idrus
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2019