Banjarmasin (ANTARA) - Antisipasi Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), Polres Hulu Sungai Tengah (HST) menggelar apel siaga yang bertempat di halaman Polres setempat bersama seluruh instansi dan elemen masyarakat.

Kapolres HST AKBP Sabana Atmojo di Barabai, Sabtu, mengatakan apel gelar pasukan Operasi Kepolisian Kontijensi Karhutla Intan 2019 itu dilakukan dalam rangka penanggulangan Karhutla tahun 2019 di Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

Apel siaga itu diikuti oleh sejumlah instansi di antaranya personel Polres HST, personel Batalyon 621 Manuntung, para Kapolsek jajaran, Anggota Kodim 1002/Barabai, anggoa BPBD Kabupaten HST, perwakilan Balakar, anggota Maggala Angi Kabupaten HST, dan anggota PSC 119 Kabupaten HST.

Maksud dan tujuan apel siaga itu menggalang kesiapan serta menyatukan tekad untuk saling gotong royong dalam mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan tahun 2019 di wilayah HST.

"Jangan biarkan kita di kepung asap tetapi kitalah yang harus mengepung asap," ucapnya.

Dia juga mengatakan, kebakaran hutan dan lahan akan menimbulkan kerugian negara yang sangat besar, sehingga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional.

Bukan itu saja karena adanya Karhutla, Indonesia mendapat pandangan negatif di mata dunia, asap yang ditimbulkan dari kejadian itu membawa dampak juga terhadap kesehatan masyarakat seperti penyakit ispa akibat menghirup udara yang tidak sehat.

Untuk itu penanganan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan harus dilakukan secara sinergi oleh semua pihak, sesuai Instruksi Presiden Nomor 16 Tahun 2011 Tentang Peningkatan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan .

AKBP Sabana juga mengatakan, upaya preventif yang dilakukan saat ini dengan membentuk Satgas penanggulangan Karhutla, melaksanakan patroli, memasang spanduk imbauan, melakukan penyuluhan terus menerus ke masyarakat oleh tim terpadu Karhutla.

Tujuan upaya preventif itu dilaksanakan, untuk meningkatkan kepedulian dan kesadaran masyarakat agar permasalahan kebakaran hutan dan lahan bisa di tanggulangi sedini mungkin sebelum terjadinya kebakaran hutan dan lahan

Tidak lupa juga Sabana mengatakan, penyebab utama dari kebakaran hutan dan lahan adalah dari faktor alam dan manusia, untuk faktor alam akibat dari musim kemarau yang berkepanjangan, sedangkan faktor manusia adalah adanya kegiatan peladangan yang berpindah dan pembukaan perkebunan dengan membakar lahan.

Akibat dari Karhutla tersebut akan mengancam berbagai sendi kehidupan manusia dan lingkungan serta berdampak pada keamanan lalu lintas darat, laut serta udara, terganggunya roda perekonomian, sosial dan keamanan

Selain itu, siaga darurat Karhutla merupakan salah satu upaya dalam rangka giat pencegahan yang ditindak lanjuti dengan membentuk tim Satgas posko penanggulangan Karhutla tingkat kabupaten sampai dengan tingkat kecamatan.

Bukan itu saja, perlu menyiapkan sarana dan prasarana berupa alat pemadam kebakaran serta alat alat lainnya yang diperlukan dan menyiagakan personel untuk melaksanakan piket posko terpadu Karhutla.

Dalam melakukan langkah-langkah pencegahan itu perlu mempersiapkan segala kekuatan baik dari TNI, Polri, BPBD Pemda, Damkar/PMK dan komponen masyarakat yang bersinergi dalam upaya pencegahan dan penindakan Karhutla di wilayah Kabupaten Hulu Sungai Tengah sehingga penanggulangan Karhutla berjalan efektif, dan hasilnya dapat di rasakan oleh masyarakat.*

Baca juga: Relawan PMI dikerahkan membantu memadamkan karhutla di Banjar Kalsel

Baca juga: BPPT: Kemenko PMK rekomendasikan TMC karhutla Sumsel dan Kalsel

Pewarta: Gunawan Wibisono
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019