Jambi (ANTARA) - Badan Restorasi Gambut (BRG) Republik Indonesia membangun 50 titik sumur bor di lahan gambut yang dikelola kelompok tani Desa Catur Rahayu, Kecamatan Dendang, Kabupaten Tanjungjabung Timur.

Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) Republik Indonesia, Nazir Foead mengatakan bantuan pemeliharaan gambut dari BRG disalurkan melalui kelompok-kelompok tani. Khusus di Desa catur Rahayu, Kabupaten Tanjungjabung Timur, BRG membangun 50 titik sumur bor beserta mesin jenis robin.

"Tahun lalu sudah kita bangun 194 titik sumur bor, tahun ini 50 titik. Ini salah satu upaya mencegah kebakaran gambut agar tidak meluas. Kita juga lihat lahan gambut di sini ada yang sedikit terbakar, namun cepat teratasi dengan sumber air dari sumber bor yang dibangun," kata Nazir saat meninjau program BRG di lahan gambut Desa Catur Rahayu tersebut, Kamis.

Ia mengatakan, selain digunakan untuk membasahi gambut atau memadamkan api kebakaran, sumur bor bisa juga digunakan masyarakat untuk perekonomian dan kesejahteraan masyarakat setempat.

Nazir juga mengatakan, BRG melalui programnya juga mendorong masyarakat di sekitar lahan gambut membangun perekonomian, salah satu dengan menanam pohon yang cocok untuk di lahan gambut seperti pinang dan buah naga.

"Kita juga dorong kelompok tani menanam tanaman yang cocok di lahan gambut, untuk kayu besar yang alami di gambut, untuk hortikultura akarnya yang tidak terlalu dalam seperti pinang dan buah naga," katanya menjelaskan.

Koordinator Masyarakat Peduli Api (MPA) Desa Catur Rahayu, Juanda mengatakan keberadaan sumur bor bantuan BRG sangat bermanfaat apalagi ketika ada kebakaran. Sebab sumber air sudah ada dan tinggal menyiapkan mesin dan selang penyemprotan.

Meski begitu, lahan gambut tetap mereka jaga agar tidak terjadi kebakaran. Di musim kemarau ini mereka terus memantau titik-titik api melalui dua menara yang mereka bangun dengan ketinggian 10 dan 20 meter.

"Beberapa hari lalu ada sedikit lahan gambut di kawasan kita terbakar, tapi langsung cepat kita padamkan dengan mengandalkan sumber air dari sumur bor. Sebab kanal-kanal ada yang mengering," kata Juanda.

Dia menyebutkan bantuan 194 titik sumur bor dari BRG tahun lalu telah dimanfaatkan masyarakat. Dan tahun ini kembali mendapat bantuan pembangunan 50 titik sumur bor.

Asisten II Setda Kabupaten Tanjungjabung Timur, Salikin, berharap bantuan sumur bor dan program pemberdayaan masyarakat dari BRG dapat menyentuh semua kelompok tani di lahan gambut di kabupaten itu.

"Kita harapkan bantuan seperti pembangunan sumur bor sebagai sumber air jika terjadi kebakaran bukan di Desa Catur Rahayu saja, tapi juga dapat dirasakan di desa-desa lainnya," kata Salikin.

Sementara itu Kepala Desa Catur Rahayu, Suprapto, mengapresiasi bantuan BRG tersebut dan menyebutkan masyarakat terbantu dengan program-program BRG terutama untuk pencegahan kebakaran lahan gambut.

Badan Restorasi Gambut Republik Indonesia (BRG) adalah lembaga non-struktural yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden Republik Indonesia. BRG dibentuk pada 6 Januari 2016, melalui Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2016 tentang Badan Restorasi Gambut.

BRG bekerja secara khusus, sistematis, terarah, terpadu dan menyeluruh untuk mempercepat pemulihan dan pengembalian fungsi hidrologis gambut yang rusak terutama akibat kebakaran dan pengeringan, dengan daerah kerja Provinsi Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Papua.

Untuk di Jambi, program BRG diantaranya membangun sumur bor dan sekat kanal, kemudian revegetasi dan dengan menanam kembali lahan-lahan yang terdegradasi akibat kebakaran hutan dan lahan serta revitalisasi ekonomi yaitu pemberian paket bantuan ekonomi.*

Baca juga: BRG : restorasi gambut di Jambi mencapai 77.528 hektare

Baca juga: WWF Indonesia siapkan 70 sekat kanal di Jambi

Pewarta: Syarif Abdullah dan Dodi Saputra
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019