Jakarta (ANTARA) - Deputi II Kantor Staf Presiden (KSP) Yanuar Nugroho menjelaskan pihaknya bersama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) masih menggodok grand design manajemen talenta.

"Kami mendapatkan tugas, KSP dan Bappenas. Dua lembaga ini sekarang sedang menkaji grand design untuk manajemen talenta makro nasional," katanya di Jakarta, Kamis.

Hal itu disampaikannya usai diskusi Forum Merdeka Barat (FMB) 9 bertema "Menimbang Talenta ASN: Siapkah Hadapi Era Digital" di Kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Jakarta.

Dari KSP dan Bappenas hanya ditugaskan untuk menyusun strategi dan grand design, sementara pengelolaan lembaga manajemen talenta diserahkan kepada siapa nanti bergantung pada keputusan presiden.

Yang jelas, kata dia, lembaga manajemen talenta bertugas memfasilitasi, mengidentifikasi, serta memberikan pendidikan dan pengembangan diri bagi talenta-talenta.

Ia menyebutkan ada lima bidang dalam pengembangan talenta, yakni olahraga, seni dan budaya, riset teknologi, industri, dan aparatur sipil negara (ASN).

Baca juga: KSP jelaskan rencana lembaga manajemen talenta disempurnakan

Baca juga: BPPT: Manajemen talenta nasional ciptakan SDM dengan posisi strategis

Baca juga: Rektor Al Azhar: lembaga manajemen talenta harus sinkron



"Jadi, lima hal ini yang setidaknya akan menjadi fokus awal dahulu, 'kan fokusnya banyak. Gampangnya begini, ada Zohri, ada Eko Supriyanto. Akan tetapi, Jokowi enggak mau cuma ada satu Zohri. Kita butuh lebih banyak Zohri," katanya.

Dalam menyiapkan strategi, kata dia, KSP dan Bappenas dibantu kementerian sesuai dengan bidang, misalnya ASN dengan Kemenpan RB, untuk riset dengan Kemenristek Dikti.

"Kami tidak mengurusi lembaganya, kami membuat strateginya. Kalau lembaga hak Presiden. Beliau yang akan menentukan lembaganya akan seperti apa. Kami dari KSP dan Bappenas ajukan usulan mengenai strategi manajemen talenta," katanya.

Yanuar mengatakan bahwa global talent competitiveness index Indonesia masih rendah dibandingkan negara-negara lain sehingga manajemen talenta perlu dilakukan.

"Itu mengapa Presiden mengatakan mau mendirikan atau mendorong lahirnya lembaga manajemen talenta. Akan tetapi, yang jelas adalah kita butuh strategi manajemen talenta," katanya.

Baca juga: 38 alumnus akpol 2018 dididik Manajemen Talenta Polri

Baca juga: Ekonom: Lembaga Manajemen Talenta perlu kejelasan fungsi

Baca juga: Presiden Jokowi siapkan badan manajemen strategis pengembangan talenta


Sebelumnya, Presiden RI Jokowi menyebutkan pihaknya akan memprioritaskan pembangunan sumber daya manusia (SDM) pada periode kedua pemerintahannya.

Oleh karena itu, Jokowi akan membangun lembaga manajemen talenta Indonesia. Selain itu, juga akan meningkatkan kualitas pendidikan.

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019