Sarajevo (ANTARA) - Sebanyak delapan belas migran terluka saat mencoba mencapai Uni Eropa dengan menyeberang secara ilegal dari Bosnia ke Kroasia, demikian disampaikan pejabat berwenang Bosnia, Rabu.

Para migran yang semuanya laki-laki dan berasal dari Pakistan dan Irak, dibawa ke rumah sakit oleh polisi. Tapi pejabat tersebut menolak untuk memberikan keterangan lebih terperinci.

Menurut dokter, para migran tersebut dibolehkan keluar rumah sakit setelah dinyatakan tidak mengalami cedera serius.

Beberapa pria dengan tangan dan lengan dibalut gips kepada televisi Bosnia mengatakan bahwa polisi Kroasia telah memukuli mereka, merampas telpon selular dan memaksa mereka kembali ke Bosnia.

Polisi Kroasia mengaku bahwa apa yang mereka lakukan hanya mencegah 18 orang menyeberang secara ilegal memasuki Kroasia pada Selasa malam dan tidak menggunakan kekerasan secara fisik.

"Tidak terlihat adanya cedera pada mereka dan tidak ada yang meminta perawatan medis," kata seorang polisi sambil menambahkan bahwa Menteri Dalam Negeri Bosnia akan mempelajari laporan bahwa ada migran yang dipukuli polisi.

Lebih dari 40.000 migran dan pengungsi memasuki Bosnia sejak tahun lalu dan mereka berharap bisa menyeberang dari kota Bihac dan Velika Kladusa untuk memasuki Kroasia sebelum melanjutkan perjalanan ke Eropa Barat.

Banyak tuduhan bahwa polisi Kroasia memukuli para migran sebelum mengusir mereka, tapi tuduhan tersebut selalu dibantah berulang kali.

Bosnia, yang bukan anggota Uni Eropa, menjadi tempat singgah sebagian besar pengungsi yang akan menyeberang ke Eropa dan mencapai puncaknya pada 2015 lalu.

Sumber: Reuters
Baca juga: Kroasia akan arahkan migran kembali ke perbatasan Hongaria
Baca juga: Bosnia tangkap sembilan tersangka penyelundup 140 migran
Baca juga: 8.000 migran masuki Bosnia-Herzegovina sepanjang tahun ini
Baca juga: Angelina Jolie Semangati Pengungsi Bosnia
Baca juga: Polisi: Kebakaran di kemah pengungsi di Bosnia cederai 29 orang

 

Penerjemah: Atman Ahdiat
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019