Medan (ANTARA) - Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Utara (Sumut) membantah terkait adanya postingan video yang salah satu akun media sosial (medsos) snack video terkait penggerebekan di Gudang Saombo Nias.
"Di video itu juga disebutkan beras tersebut mengandung plastik, ini kami klarifikasi terkait pemberitaan tersebut," ujar Pemimpin Wilayah Perum Bulog Sumut Budi Cahyanto di Medan, Senin, malam.
Budi menjelaskan video itu tidak benar, padahal postingan itu sebelumnya di uplod oleh akun facebook dari Koramil Lolowau, Kabupaten Nias Selatan terkait penjualan SPHP melalui Gerakan Pangan Murah (GPM) pada bulan Juli sebagai bentuk laporan di grup jajaran kodim 0213 Nias
Lebih lanjut, Budi mengatakan hanya saja video itu di unggah kembali dengan pemberitaan gudang itu digerebek karena mengandung beras plastik yang tidak benar dan mengandung unsur fitnah pada 9 Oktober 2025.
Untuk itu, Pimpinan Cabang di Nias melaporkan ke kepolisian Resor (Polres) Nias di hari yang sama terkait pencemaran nama baik.
"Laporan ini kami buat karena meresahkan masyarakat, semoga pelaku cepat ditangkap. Padahal Bulog, Polres, Kodim berusaha keras memberikan beras yang berkualitas sebagai komoditas utama yang terjangkau" ucapnya.
Untuk itu, Bulog menyampaikan beras yang disalurkan ke Nias memiliki kualitas yang baik dan tidak perlu dikhawatirkan pada saat dikonsumsi.
"Perlu diketahui beras SPHP merupakan subsidi dari pemerintah bertujuan untuk menjaga stabilitas dan ketersediaan masyarkat, semua dari petani dengan kondisi yang baik dan tidak mengandung kimia berbahaya dan memiliki izin edar," ucap dia.
Budi menambahkan apalagi beras SPHP itu merupakan program pemerintah untuk disebarkan ke masyarakat sampai ke pelosok daerah dalam menjaga stabilitas harga dan pangan yang terjangkau.
