Simalungun (ANTARA) - Bupati Simalungun, H Anton Achmad Saragih menyoroti secara khusus isu stunting yang masih menjadi perhatian serius di wilayah Kabupaten Simalungun.
Saat ini, prevalensi stunting di Simalungun masih berada di angka 19 persen dari target nasional 14 persen.
Ini harus benar-benar kita optimalkan, tegas H Anton saat memimpin rapat koordinasi optimalisasi penggunaan dana desa, di Pendopo Rumah Dinas Bupati, Pamatang Raya, Kamis (7/8).
Rapat koordinasi ini menjadi bagian dari upaya strategis Pemkab Simalungun memperkuat pembangunan desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dari tingkat paling bawah.
Selain menyoroti stunting, Bupati juga mengingatkan supaya anggaran yang tersedia dalam dana desa, termasuk untuk bantuan sosial, digunakan secara efektif dan tepat sasaran.
Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Nagori, Edward Girsang memaparkan sejumlah fokus prioritas penggunaan dana desa.
Di antaranya yaitu program ketahanan pangan, pengembangan potensi dan keunggulan desa, digitalisasi desa, serta pembangunan berbasis padat karya.
Penggunaan dana desa tahun 2025 dialokasikan untuk BLT desa 10,87 persen, ketahanan pangan melalui BUMDes 20,88 persen, promosi dan layanan dasar kesehatan skala desa (termasuk penanganan stunting) 11,16 persen dan operasional pemerintahan desa 3 persen.
Jenis usaha ketahanan pangan yang dikelola melalui BUMDes meliputi sektor pertanian seperti padi, bawang, jagung, cabai, kedelai, peternakan seperti sapi, kambing, babi, ikan, ayam, domba.
