Medan (ANTARA) - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution bersama tujuh kepala daerah se-kawasan Danau Toba menyiapkan laporan revalidasi Toba Caldera untuk meraih kartu hijau tahun ini.
"Persiapan ini untuk menyambut kedatangan asesor UNESCO (Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa) ke sejumlah geosite di kawasan Danau Toba," ucap Bobby di Medan, Senin.
Pertemuan ini dihadiri oleh tujuh bupati, yakni Samosir, Tapanuli Utara, Toba, Simalungun, Dairi, Karo, dan Humbanghasundutan, pimpinan OPD Pemprov Sumut serta instansi vertikal.
Gubernur berharap seluruh daerah di kawasan Danau Toba bisa memperkuat koordinasi dan kolaborasi antara pemerintah kabupaten guna mendukung seluruh tahapan proses revalidasi secara terpadu.
Dalam pertemuan ini terungkap, Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark (BPTCUGGp) menyebutkan bahwa revalidasi Toba Caldera akan dilakukan pada 21-25 Juli 2025.
Terdapat empat rekomendasi dari UNESCO untuk Toba Caldera, di antaranya perlu adanya penelitian berkelanjutan dan peta geologi.
Kemudian, peningkatan visibilitas di wilayah geopark dengan panel informasi agar mudah dipahami masyarakat, memperkuat eksistensi warisan budaya, dan keaktifan badan pengelola menyelenggarakan ajang nasional dan internasional.
"Tahun ini, kita berupaya untuk bisa meraih kembali Green Card (kartu hijau) dari UNESCO. Kalau boleh tadi ada empat rekomendasi yang kita ketahui bersama tadi untuk ditindaklanjuti," jelas Bobby.
Gubernur juga menyarankan ke seluruh daerah dan instansi terkait agar terus melakukan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga warisan dunia ini.
Pihaknya juga menyebutkan, seperti adanya keluhan disampaikan oleh kepala daerah tentang kebiasaan masyarakat membakar sekitar area geosite harus menjadi perhatian bersama.
"Oleh karena itu edukasi tetap dilakukan, serta perlu adanya pendampingan dari pihak kepolisian," tegas Bobby.
Direktur Sumber Daya Energi, Mineral, dan Pertambangan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Togu Santoso Pardede mengatakan, geopark merupakan program resmi UNESCO yang dibentuk pada 2015.
Geopark memiliki potensi geosite atau situs warisan geologi, yakni geoheritage atau warisan geologi, geodiversity atau keragaman geologi, dan culture diversity atau keragaman budaya.
Pihaknya juga meminta tujuh kepala daerah di Sumatera Utara agar memahami, menjaga, dan mencintai warisan di tujuh kabupaten se-kawasan Danau Toba.
"Saat ini terdapat 229 UNESCO Global Geopark (UGGp) di 50 negara di dunia. Jumlah UGGp terbanyak ada di Tiongkok 49 UGGp, Spanyol 18 UGGp, Indonesia 12 UGGp, Italia 12 UGGp, dan Jepang 10 UGGp," sebut Togu Santoso Pardede.
Dalam rapat UNESCO Global Geopark di Maroko pada 4-5 September 2023, kawasan Taman Bumi (Geopark) Kaldera Toba mendapat kartu kuning dari UNESCO.
Selain Geopark Kaldera Toba, taman bumi lainnya juga mendapat kartu serupa, yakni Gua Zhijindong di Tiongkok, Taman Nasional Regional Luberon di Prancis, Madonie di Italia, dan Colca y Volcanes de Andagua di Peru.
Kartu kuning merupakan peringatan dari UNESCO yang berarti badan pengelola wilayah tersebut tidak memenuhi beberapa kriteria yang ditetapkan.
UNESCO meminta Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark melakukan perbaikan, sebelum dilakukan validasi ulang untuk dua tahun kemudian.