Tapanuli Selatan (ANTARA) - Gerakan Tanam Padi Serentak secara Nasional digelar di Desa Saro Godung, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), sebagai bagian dari upaya mendukung ketahanan pangan nasional, Rabu.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Kelompok Tani (Poktan) Suka Bersama dengan pendampingan dari Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Rahdian Pakpahan, menggunakan varietas lokal "Silatihan" dengan umur tanam 21 hari setelah tanam (hst).
Hadir dalam kegiatan ini perwakilan dari Kementerian Pertanian, antara lain Ahmad Firdaus selaku Ketua Tim Kerja Layanan Perizinan Direktorat Jenderal Perkebunan serta Sri Endah Nurjannah dari Badan Riset dan Inovasi Pertanian (BRMP), beserta rombongan.
Kepala Dinas Pertanian Tapsel, Henry Hamdani Siregar, menegaskan pentingnya peran daerah tersebut sebagai salah satu lumbung pangan nasional.
“Tapanuli Selatan merupakan daerah strategis penghasil beras, sehingga sangat penting dalam mendukung program swasembada pangan nasional,” ujarnya.
Sementara itu, Ahmad Firdaus menyampaikan bahwa harga gabah sebesar Rp6.500 per kilogram merupakan harga acuan pembelian di tingkat petani, sebagaimana diinstruksikan oleh Presiden.
“Ini menjadi komitmen pemerintah dalam melindungi pendapatan petani. Kendala-kendala di lapangan akan dikomunikasikan dan dievaluasi sebagai bahan perbaikan dalam pelaksanaan serapan gabah,” jelasnya.
Ketua Poktan Suka Bersama bersama Kepala Desa Saro Godung juga menyampaikan harapan besar kepada pemerintah terkait perbaikan infrastruktur irigasi di wilayah mereka.
“Dengan perbaikan irigasi, kami berharap Indeks Pertanaman bisa meningkat dari 2,5 menjadi 3 kali tanam per tahun. Ini tentu akan berpengaruh besar terhadap peningkatan kesejahteraan petani,” ungkap mereka.
Kegiatan ini diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat tani dalam menciptakan sistem pertanian yang tangguh dan berkelanjutan.