Medan (ANTARA) - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Afif Nasution meminta seluruh bupati/wali kota se-Sumatera Utara mendukung dan menyukseskan Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI).
Selain itu, juga mendukung dan menyukseskan Pelayanan Vasektomi Serentak, sehingga gerakan ini bisa berjalan lebih efektif di lingkungan keluarga.
"Jadi saya minta para bupati/wali kota untuk bisa mendukung dan menyukseskan gerakan ini," jelas Bobby usai dikukuhkan menjadi Duta GATI oleh Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Wamendukbangga)/Wakil Kepala BKKBN Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka di Puskesmas Tanahtinggi, Kota Binjai, Sumut, Senin.
Gubernur menyampaikan bahwa agar gerakan serentak ini berjalan efektif, maka perlu dukungan seluruh kepala daerah di Sumatera Utara.
Pihaknya mengatakan bahwa secara data jumlah penduduk Provinsi Sumatera Utara berjumlah 15,78 juta jiwa lebih yang tersebar di 33 kabupaten/kota, sehingga GATI dan Pelayanan Vasektomi Serentak ini menjadi bagian penting pembangunan keluarga oleh pemerintah, dan bisa dirasakan manfaatnya bagi keluarga.
"Artinya penanganan satu masalah ini dimulai organisasi terkecil, dan pasti kita akan menjadi pemimpinnya," kata Bobby.
Menurutnya, sebagaimana peluncuran Gerakan Ayah Teladan Indonesia, maka visi Indonesia Emas 2045 harus terwujud di Sumatera Utara.
"Ini bukan dimulai dari 2044 atau 2040, tetapi dari sekarang. Dari organisasi yang paling kecil, yaitu keluarga," jelas Bobby.
Wamendukbangga/Waka BKKBN Ratu Ayu Isyana Bagus Oka menyebutkan bahwa kementerian ini meluncurkan gerakan vasektomi serentak dan GATI di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Sedangkan kehadiran pihaknya di Sumatera Utara, karena provinsi ini memiliki jumlah penduduk terbesar di luar Pulau Jawa.
Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara mencatat, jumlah penduduk Sumut tahun ini mencapai 15.785.839 jiwa yang tersebar di 33 kabupaten/kota.
"Kami meluncurkan GATI ini bertepatan dengan Hari Kartini, karena kita tahu perempuan Indonesia itu tangguh dan kuat. Saat ini perempuan menjadi bagian utama dari pola pengasuhan di dalam keluarga, terutama terhadap anak," jelas Ratu Ayu.
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji dalam peluncuran Gerakan Ayah Teladan Indonesia di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Senin, menyatakan bahwa sekitar 80 persen karakter anak terbentuk atas pola pengasuhan orang tua.
Menurutnya, vasektomi atau kontrasepsi dengan metode operasi pria salah satu upaya mengatasi fenomena minimnya kehadiran ayah dalam perkembangan anak di Indonesia, dan sekitar 20,9 persen anak Indonesia kehilangan peran ayah.
"Sekitar 80 persen beban pengasuhan diletakkan pada sosok ibu, sehingga banyak muncul generasi yang lemah secara mental dan emosional," tutur Wihaji.