Jika tidak memungkinkan untuk sama, Pelindo Regional I Belawan menyediakan tiga gudang yang masing-masing berkapasitas delapan sampai sembilan ribu ton.
Dengan demikian, Perum Bulog Sumut dapat menitipkan sementara beras-beras impor ke gudang tersebut saat gudang-gudang Bulog belum beroperasi.
"Namun, harus ada permintaan dari Bulog untuk memastikan beberapa hal misalnya soal kapan dan biayanya," tutur Jonedi.
Pada Senin (13/11), PT Pelabuhan Indonesia (Persero) menyatakan bahwa mereka memberikan pelayanan dengan pola waktu operasi pelabuhan selama 24 jam sehari dan tujuh hari dalam seminggu atau 24/7 untuk membantu realisasi impor beras.
"Pola pemberian layanan operasional 24/7 atau 'nonstop' sudah Pelindo terapkan sejak beberapa tahun lalu. Waktu kerja ini berlaku untuk semua jenis komoditas yang akan dibongkar muat, termasuk beras. Di sini kami ingin memastikan kelancaran arus barang di pelabuhan tetap terjamin," kata Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono.
Akan tetapi, Pelindo meminta layanan 24/7 pelabuhan tersebut diimbangi oleh pihak-pihak terkait termasuk Bulog seperti dengan menyiapkan gudang-gudang yang beroperasi 24 jam sehingga akan memperlancar pembongkaran dan penyimpanan beras untuk distribusi ke masyarakat.
Adapun Perum Bulog menyatakan sudah bersinergi dengan 28 pelabuhan penerima yang bekerja 24/7 untuk memfasilitasi kedatangan beras impor.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menyatakan pada Jumat (10/11), jumlah pelabuhan itu bertambah dari sebelumnya 17 pelabuhan.
"Untuk percepatan realisasi impor beras ini kami langsung menujukan kepada 28 pelabuhan penerima di seluruh Indonesia. Tadinya hanya 17 pelabuhan. Namun dalam rangka percepatan kita tambah 11 pelabuhan lagi jadi total ada 28 pelabuhan penerima," ujar Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pelindo Regional I Belawan siap percepat bongkar beras impor