Medan (ANTARA) - Pengamat ekonomi dari Universitas Sumatera Utara (USU) Wahyu Ario Pratomo mengatakan, kebijakan Perum Bulog Kanwil Sumatera Utara yang menggelontorkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) untuk mengendalikan harga beras sudah benar.
"Kebijakan itu tepat. Untuk menstabilkan harga, pasokan beras memang harus ditambah," ujar Wahyu kepada ANTARA di Medan, Kamis.
Menurut pria yang juga dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU itu, Bulog idealnya memang harus bertindak cepat untuk memperbanyak stok di masyarakat ketika harga beras melonjak.
Kebijakan itu, Wahyu melanjutkan, sudah terlihat efeknya yakni harga beras di Sumut tidak lagi meninggi meski masih mahal.
Berdasarkan catatan Badan Pangan Nasional, sejak 4 September 2023 harga beras medium di Sumut berkisar di Rp12.800 dan Rp12.830 per kilogram. Adapun harga eceran tertinggi (HET) beras tersebut adalah Rp11.500 per kilogram.
"Harganya tetap tinggi tetapi tidak setinggi kalau misalnya beras pemerintah sama sekali tidak ada atau stoknya kurang," kata Wahyu.
Oleh sebab itu, dia pun berharap cadangan beras Bulog tetap cukup untuk memenuhi kebutuhan beras SPHP di Sumut.
Perum Bulog Sumut sendiri memastikan stok beras di wilayahnya cukup untuk menutup berbagai keperluan seperti SPHP, bantuan sosial dan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD).
Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Sumut Arif Mandu menyebut bahwa pihaknya mendapatkan alokasi beras 140 ribu ton sepanjang tahun 2023.
Untuk beras SPHP, Bulog Sumut menargetkan bisa mendistribusikannya sebanyak 60 ribu-an ton pada tahun 2023.
Sampai 2 September 2023, Bulog Sumut telah menyalurkan 52.989 ton beras SPHP kepada masyarakat atau 87,62 persen dari target.
Penyaluran beras SPHP tersebut dilakukan Perum Bulog Sumut melalui semua saluran yang ada termasuk pasar murah, pasar murah keliling, kemitraan dengan pemerintah setempat, Rumah Pangan Kita (RPK), usaha ritel modern dan penjualan daring.
Pembagian bantuan sosial beras dari pemerintah juga diharapkan bisa menekan harga. Bantuan itu dimulai pada pertengahan September 2023 dan berlangsung selama tiga bulan.
Perum Bulog Sumut akan membagikan 27.780 ton beras SPHP kepada keluarga penerima manfaat (KPM), dengan setiap KPM akan mendapatkan 10 kilogram beras per bulan.