Medan (ANTARA) - Atlet wushu putra andalan Sumatera Utara Fredy Wijaya berjanji tampil maksimal dan tanpa beban pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua yang berlangsung mulai 2-15 Oktober 2021.
Atlet yang akan mengakhiri karirnya sebagai atlet setelah PON Papua ini mengaku tidak memiliki ritual khusus jelang berlaga dan dirinya hanya menyerahkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa."Ritual khusus tidak ada, yang penting berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kemudian siapkan mental, percaya diri, dan main lepas," katanya di Medan, Rabu (22/9).
Baca juga: 18 atlet Deliserdang perkuat Sumut di PON XX Papua
Menurut peraih medali perunggu pada SEA Games 2015 ini, mental juga menjadi faktor penting kala bertanding di Papua nanti.
“Kita sekarang berlatih banyak ke teknik dan melakukan satu set jurus lebih banyak dari biasanya untuk menyempurnakan mental,” ujar alumni kampus STIE Eka Prasetya ini.“Hasil simulasi lumayan, sampai tahap ini saya rasa sudah maksimal dan tidak ada kendala lagi,” sambung atlet yang baru saja meraih emas di Sirkuit Nasional Wushu Taolu Seri II/2021.
Capaian pada PON 2016 di Jawa Barat, menurut atlet berusia 29 tahun ini harus lebih ditingkatkan pada PON kali ini. Meski terbilang tidak mudah, Fredy siap menyumbangkan medali emas bagi Sumut.
Namun, untuk mewujudkan hal itu, tantangan bagi Fredy adalah bukan kekuatan lawan, melainkan melawan diri sendiri yang justru menjadi musuh terbesar di arena.
“Tahun 2016 dapat perak, mudah – mudahan tahun ini emas. Pesaing daerah lain termasuk lumayan ketat. Cuma, musuh terbesar diri sendiri. Kita usahakan yang terbaik dan berikan performa terbaik buat SumutPada PON 2020 Papua nanti, Fredy akan bermain di nomor Taulo dengan jurus Taiji Jian putra dan duel putra. Meski tidak adanya try out ke luar negeri, Fredy optimis bisa meraih medali di dua nomor tersebut.