Tanjungbalai (ANTARA) - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2021 di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Kota Tanjungbalai diduga bermasalah dan berbau pungutan liar.
Sejumlah orang tua peserta menilai anaknya sengaja digagalkan mengikuti ujian dengan alasan tidak membawa kartu akademik sebagai syarat untuk ujian online yang dilaksanakan Jumat (2/7).
Hal itu diungkapkan orang tua calon peserta didik baru, Endang Sari, yang mengaku kecewa anaknya tidak bisa ikut ujian online, padahal sudah mengikuti ujian baca Qur'an, dan sehari sebelum ujian akademik (Kamis, 1/7) juga berhasil mengikuti simulasi ujian yang dilaksanakan secara online pada link mtsn-tanjungbalai.sch.id.
"Namun pada saat ujian akademik (online), oleh pengawas anak saya disuruh pulang dan tidak dibenarkan ikut ujian. Alasan pengawas karena anak saya tidak membawa kartu akademik," ujarnya, Jumat (2/7) malam.
Endang menjelaskan, pada hari itu (Jumat) ia menemani anaknya bernama Dian Khairiah Sirait peserta PPDB MTsN Tanjungbalai dengan Nomor Pendaftraan 0149 datang ke lokasi ujian (sekolah MTsN) di Jalan Anggur, Kelurahan Sijambi, Kecamatan Datuk Bandar.
Saat akan memasuki ruangan, guru perempuan pengawas ujian anaknya meminta menunjukkan kartu akademik. Karena tidak membawa kartu dimaksud anaknya disuruh pulang. Seseorang yang adiknya ikut ujian, membantu anaknya untuk mencetak kartu akademik yang bisa didownload melalui link
mtsn-tanjungbalai.sch.id, akan tetapi tidak berhasil masuk ke beranda akademik.
"Beberapa kali berupaya masuk ke beranda akademik untuk mencetak kartu tidak berhasil. Akhirnya oleh pengawas kami disuruh pulang dan anak saya gagal ujian," katanya.
Ia melanjutkan, sesampai di rumah, anak perempuan sulungnya yang sejak awal membantu proses pendaftaran hingga adiknya (Dian Khairiah Sirait) berhasil mengikuti simulasi pada Kamis (1/7), kembali membuka link. Akan tetapi beranda akademik sama sekali tidak bisa dibuka.
"Jika anak saya tak lulus masuk MTsN Tanjungbalai setelah mengikuti ujian tidak masalah. Namun, persoalannya putri saya tersebut gagal ikut ujian dengan alasan tidak membawa kartu akademik," ujar Endang kecewa.
Menurut Endang, sebenarnya sejak awal pendaftaran ia sudah curiga adanya "permainan". Sebab, peserta PPDB yang proses pendaftarannya dibantu oknum yang diduga bekerja di lingkungan MTsN bisa mulus baik dalam tes baca Al Qur'an, simulasi hingga mengikuti ujian akademik secara online.
Kecurigaan adanya permainan diperkuat ketika putrinya mengikuti tes baca Qur'an yang dilaksanakan pada Selasa (29/6). Dimana adanya pertanyaan dari guru penguji kepada anaknya siapa yang mengurusnya masuk ke sekolah itu.
"Sepulang tes baca Qur'an, anak saya bercerita bahwa ia ditanya guru penguji dengan pertanyaan 'Siapa yang mengurus, kalau tak lulus kau bagaimana la?'. Lalu anak saya menjawab begini 'Jadi tak lulus la saya ya buk'. Hal ini menambah kecurigaan bahwa PPDB di MTsN Tanjungbalai diduga sarat permainan dan berbau pungli," kata Endang.
Ia menambahkan bahwa panitia PPDB juga tidak ada menyosialisasikan terkait cara untuk mengikuti simulasi ujian dan cara mendownload kartu akademik sebagai syarat untuk mengikuti ujian akademik. Anaknya bisa ikut simulasi dengan memasukkan NIK dan NISN ke sistem link yang sebelumnya tidak pernah disosialisasikan panitia.
Kepala MTsN Kota Tanjungbalai, Hasanuddin, didampingi panitia PPDB bernama Rahim menyatakan bahwa pada hari 'H' ujian kemungkinan sistem lagi eror akibat banyak digunakan.
"Karena banyak yang menggunakan mungkin sistemnya lagi eror. Ada juga peserta yang tidak bawa kartu akademik, tapi saya bantu untuk mencetaknya. Kalau ada yang disuruh pulang, saya tidak tau," kata Rahim menjawab ANTARA, Sabtu (3/7).
Terkait minimnya sosialisasi, Rahim mengaku panitia PPDB telah membuat pengumuman melalui media cetak (baliho) dan melalui link mtsn-tanjungbalai.sch.id. Terhadap peserta yang tidak ikut ujian akademik, dipastikan tidak lulus.
Sementara Kepala MTsN, Hasanuddin, menampik adanya pungutan liar dalam PPDB. "Kalau ada oknum yang membantu proses pendaftaran dan diberikan uang, mungkin itu adalah bentuk jasa kepada yang membantu. Tapi itu bukan dari lingkungan sekolah ini," katanya.
Panitia PPDB MTsN Tanjungbalai diduga sengaja gagalkan peserta ujian
Sabtu, 3 Juli 2021 16:13 WIB 6542