Tapanuli Selatan (ANTARA) - BPJamsostek menyatakan Aset Dana Jaminan Sosial (DJS) yang mereka kelola tumbuh hingga 13 persen. Tingkat kesehatan keuangan DJS maupun Badan BPJamamsostek selama 2020 juga aman dan sehat.
"Dibanding tahun sebelumnya aset DJS meningkat 13 persen yakni sebesar Rp483,78 triliun. Jika ditambah aset Badan BPJamsostek sebesar Rp15, 8 triliun, maka hingga dengan penghujung tahun 2020 secara total BPJamsostek mengelola Rp499 58 triliun," kata Direktur Utama BPJamsostek, Anggoro Cahyo dalam rilis pers, Sabtu (5/6).
Hal itu sesuai hasil audit LK dan LPP (Laporan Keuangan dan Laporan Pengelolaan Program) diumumkan resmi 31 Mei 2021. Laporan Keuangan BPJamsostek di audit Kantor Akuntan Publik (KAP) Razikun Tarkosunaryo (member of MSI Global Alliance) dengan Opini WTM (Wajar Tanpa Modifikasian). Sementara LPP JHT, JP, JKK dan JKM sesuai kriteria Perpres nomor 108 Tahun 2013.
Baca juga: Rak-rak warung Sipirok dihiasi makanan ringan Sumatera Barat
Dikatakan, capaian dana investasi aset desa (terdiri dafi Dana Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Pensiun (JP) ini tumbuh hingga 13,16 persen YoY, dengan hasil investasi tumbuh sebesar 11,42 persen YoY.
Bahkan katanya capaian pertumbuhan itu meski terdapat peningkatan klaim JHT hingga 22 persen, sebagai dampak pandemi COVID-19 dan adanya kebijakan Relaksasi Iuran dengan potongan hingga 99 persen selama enam (6) bulan.
"Ditengah tantangan perekonomian dampak pandemi COVID-19 berjalan dua tahun ini, BPJS Ketenagakerjaan atau BOJamsostek masih dapat membukukan kinerja yang sangat baik," katanya seraya menambahkan hasil audit Lk-LPP 2020 kepada publik lebih cepat dari ditargetkan yaitu 31 Juli 2021.
Ketua Dewan Pengawas BPJamsostek, Muhammad Zuhri, memberikan apresiasi kepada manajemen BPJamsostek atas penyampaian laporan keuangan lebih cepat dari tahun-tahun sebelumnya.
Sedang Direktur Keuangan BPJamsostek, Asep Rahmat Suwandha, menyampaikan cakupan kepesertaan hingga akhir tahun 2020, tercatat sebanyak 50,7 juta pekerja telah terdaftar BPJamsostek dengan 30 juta tenaga kerja peserta aktif dan 684 tibu pemberi kerja aktif dwngan kontribusi iuaran terkumpul sepanjang 2020 sebesar Rp73, 26 triliun. Bahkan iuran itu cukup untuk membayarkan pembayaran klaim sepanjang 2020.
Sepanjang tahun 2020 BPJamsostek telah membayarkan klaim sebesar Rp36,45 triliun kepada 2,9 juta peserta atau meningkat 22,64 persen.
Sementara itu Kepala Kantor BPJamsostek Cabang Padang Sidempuan, Muhammad Syahrul, mengatakan capaian ini membuktikan bahwa BPJamsostek dalam pengelolaan dana dilakukan dengan bersih dan akuntabel dan dapat menambah kepercayaan para peserta kepada BPJamsostek.
Aset DJS dikelola BPJamsostek tumbuh 13 persen
Sabtu, 5 Juni 2021 10:41 WIB 738