Langkat (ANTARA) - Enam kecamatan di Kabupaten Langkat terdampak banjir, sementara Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) masih melakukan pendataan di lapangan guna mengetahui seberapa banyak warga yang terkena banjir tersebut.
Hal itu disampaikan Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Langkat Irwan Sahri, di Stabat, Minggu (25/10).
Dari data yang diperoleh, kawasan terdampak banjir berada di Kecamatan Stabat, Kecamatan Besitang, Kecamatan Batang Serangan, Kecamatan Sei Lepan, Kecamatan Padang Tualang, Kecamatan Brandan Barat.
Baca juga: Dua desa di Kecamatan Wampu Langkat dilanda banjir
"Selain melakukan pendataan di lapangan, diminta kepada para Camat agar menghimbau kepada masyarakat tetap waspada menghadapi cuaca sekarang ini yang mana ke depannya curah hujan masih relatif tinggi," katanya.
Sementara itu berdasarkan data yang diperoleh ada puluhan hektare lahan pertanian dan belasan hektare perkebunan sawit dan tebu serta ratusan rumah warga di Desa Kwala Begumit dan Desa Mangga, Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat terendam banjir, setelah sebelumnya hujan disertai angin kencang mengguyur dua desa tersebut.
Dimana hujan deras yang mengguyur sejak sore hingga malam hari itu, membuat debit air Sungai Sukobeno yang membelah dua desa tersebut terus meningkat dan akhirnya meluap ke areal pertanian dan perkebunan serta ke pemukiman warga.
"Sekitar 12 hektare lahan sawit dan tebu masyarakat Desa Kwala Begumit terendam banjir. Untuk Desa Mangga, ada 20 hektare lebih lahan pertanian ikut terendam. Di pemukiman warga, ketinggian air lebih kurang 30 centimeter dan ratusan rumah yang tergenang," ungkap Kades Kwala Begumit Suhardiono.
Enam Kecamatan Langkat terdampak banjir
Minggu, 25 Oktober 2020 11:35 WIB 3434