Medan (ANTARA) - Harley-Davidson Club Indonesia (HDCI) Sumatera Utara-Medan bekerja sama dengan The Clinic Beautylosophy menggelar kegiatan bakti sosial khitanan massal yang diikuti sebanyak 70 anak di Kota Medan dan sekitarnya, Minggu (14/7).
Sekjen HDCI Sumut Faisal Nasution mengatakan kegiatan tersebut sejalan dengan program sosial yang sering dilakukan komunitas motor gede (moge) itu.
"Kita rutin menggelar bakti sosial seperti bagi sembako di setiap perayaan hari besar keagamaan, kunjungan ke panti asuhan ataupun panti jompo. Khusus untuk khitanan massal dalam setahun kita gelar 2 sampai 3 kali pada musim liburan anak sekolah," katanya.
Faisal yang pada kesempatan itu didampingi Ketua HDCI Medan, T Rinel, melanjutkan, komunitas moge sering dianggap masyarakat arogan di jalan dan eksklusif, padahal tidak. Dengan kegiatan bakti sosial seperti ini, komonitas moge ingin menunjukkan kepedulian terhadap sesama dan ingin membaur dengan masyarakat.
"Kita ingin menolong orang sebanyak-banyaknya. Karena bakti sosial merupakan salah satu tugas kami selain di bidang pariwisata," tandasnya.
Dokter spesialis bedah plastik, Dr. Arya Tjipta Sp.BP-RE mengatakan, sejak 2018 hingga saat ini sudah ada 1.270 anak yang mengikuti khitanan di The Clinic Beautylosophy. Di tahun ini ditargetkan dapat mengajak sekitar 1.500 anak dari kalangan mualaf, dhuafa dan anak yatim piatu untuk ikut khitanan massal.
"Di khitanan massal kali ini dibantu oleh 10 dokter di mana lima di antaranya spesialis. Sebenarnya kuota dananya untuk 200 orang tapi yang daftar hanya 70 anak," ujarnya.
Menurut dokter bedah yang juga pengurus HDCI Sumut di bidang sosial ini, tidak terpenuhinya kuota bukan karena sosialisasi ke masyarakat yang kurang, namun karena jadwal pelaksanaannya yang semula di pertengahan bulan Syawal kemudian mundur.
"Padahal sudah ada 200 anak yang mau ikut, tapi karena jadwalnya mundur dan besok sudah mulai sekolah, yang datang hanya 70 anak," jelasnya.
Arya menyebutkan, yang spesial kali adalah, pihaknya meluncurkan alat baru untuk sunat dengan laser CO2. Keunggulannya secara spesifik memang tidak ada, dengan teknik biasa hasilnya bisa sama tapi dengan laser lebih sedikit pendarahan.
"Dengan menggunakan laser CO2 ini penyembuhannya paling lama 3 hari. Sedangkan dengan sunat konvensional itu sekitar seminggu, tapi tergantung dokter yang mengoperasi jika berpengalaman bisa cepat sembuh juga," tandasnya.
HDCI Sumatera Utara-Medan gelar khitanan massal
Minggu, 14 Juli 2019 23:29 WIB 1234