Medan (ANTARA) - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) meluncurkan program inovatif fasilitator BPOM desa pengawas obat dan makanan yang nantinya akan memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat atau pelaku usaha tentang bahaya obat dan makanan.
Kepala BPOM Penny K Lukito di Medan, Senin (8/4), mengatakan kehadiran fasilitator desa ini merupakan wujud nyata BPOM yakni negara hadir ke pelosok negeri dan juga bagian dari tugas BPOM untuk mengedukasi masyarakat untuk menjadi konsumen yang cerdas dan agar berhati-hati dengan berbagai produk makanan dan obat-obatan ilegal.
"Sekarang ini lagi ada peredaran obat dan makanan ilegal melalui online dan bagaimana pun peredaran itu tetap harus mendapat izin dulu BPOM untuk memastikan keamanan dan.kualitasnya," katanya usai membuka Rakernas BPOM 2019 di Hotel Adimulia Medan.
Ia menambahkan, selain memberikan edukasi tentang pengawasan obat dan makanan, BPOM juga akan mendampingi fasilitator dalam menfasilitasi perkembangan industri obat dan makanan terutama adalah UMKM di desa yang memiliki potensi untuk mengembangkan usahanya.
"Kita bisa melayani masyarakat dan pelaku usaha yang ada di desa untuk meningkatkan kualitas dari produksinya yang tadinya menjual biasa atau perorangan di kaki lima, kini bisa ditingkatkan menjadi produk-produk ekspor seperti keripik singkong yang saat ini telah ada," katanya.
Penny berharap semoga fasilitator desa ini menjadi inspirasi dalam pemberdayaan masyarakat dalam bidang pendidikan dan usaha UMKM.
Di sela Rakernas BPOM 2019, BPOM melaunching 20 orang fasilitator yang berasal dari Kota Medan, Tanjung Balai dan Kabupaten Toba Samosir yang nantinya bertugas menyososialisasikan dan mengedukasi kepada masyarakat atau pelaku usaha tentang bahaya obat dan makanan.
Sementara itu, Richi Hamdani Siregar, seorang fasilitator UMKM BPOM desa usaha panganan "Pancake Durian" asal Kota Medan mengatakan usahanya kini memiliki izin layak higienis dari BPOM dan telah mengembangkan usahanya hingga berjalan dengan baik.
"Selain pelatihan yang didapatkan, saya juga bertugas memberikan edukasi tentang bahan bahaya makanan yang tidak boleh dipakai kepada sesama UMKM dan mengimbau kepada para pelaku usaha untuk memiliki izin BPOM dan paham tentang kegunaan bahan kimia pada panganan yang diproduksi," katanya.
BPOM luncurkan program fasilitator desa pengawas obat dan makanan
Senin, 8 April 2019 13:18 WIB 1298