Nias Selatan (ANTARA) - Petani di Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, menerapkan pola penanaman jagung secara bertahap dalam upaya menjaga produksi dan panen tidak terputus.
Ketua Kelompok Tani "Fahasaradodo", Kasihati Lazira di Nias Selatan, Kamis mengatakan, kelompoknya saat ini menerapkan metode penanaman jagung secara bertahap, dimana ada beberapa hektare yang sedang panen, sebagian dalam proses berbuah, dan sebagian lagi dalam proses penanaman.
Sehingga kegiatan para petani jagung di Nias Selatan terus berkelanjutan dan tidak pernah terputus.
"Dari hasil menanam jagung, masing masing anggota kelompok bisa mendapat penghasilan Rp2 juta sampai Rp3 juta setiap bulan,” ungkapnya.
Menurut dia, di Desa Umbu Sohahau, Kecamatan Sidua'ori, terdapat lahan jagung seluas 87 hektare dan yang sedang dipanen saat ini ada seluas 3 hektare.
"Setiap satu hektare para petani bisa menghasilkan 6 ton jagung, dan jagung yang 6 ton tersebut dijual seharga Rp15 juta sampai Rp20 juta bahkan bisa lebih kepada penampung," terangnya.
Dia tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Nias Selatan atas bantuan yang diberikan selama ini melalui Dinas Pertanian seperti biaya pembersihan awal Rp2.500.000 per hektare.
Kemudian bantuan berupa bibit jagung, pupuk dan sebagian obat obatan yang digunakan untuk mencegah hama atau penyakit pada tanaman jagung.
"Kami akan terus menekuni kegiatan ini, sehingga visi misi Bupati dan Wakik Bupati Nias selatan lewat program 'Siwa Sanuwu Sihono' dapat dinikmati masyarakat," tuturnya.
Ia juga menyampaikan di desa tersebut ada tiga kelompok tani yang melakukan penanaman jagung, yaitu kelompok tani "Fahasaradodo", kelompok tani "Fahuwusa" dan kelompok tani "Faomasi".
Kelompok tani "Fahasaradodo" memiliki lahan jagung seluas 35 hektare, kelompok tani "Fahuwusa" 32 hektare dan kelompok tani " Faomasi" 20 hektare.
Sebelumnya, Bupati Nias Selatan Dr Hilarius Duha melakukan panen jagung bersama kelompok tani di Desa Umbu Sohahau, Kecamatan Sidua'ori.
"Saya sangat senang bisa panen bersama kelompok tani, karena mereka terus semangat memperbaiki pola bertani dari cara tradisional ke pola modern," ucap Bupati Nias Selatan didampingi kepala Dinas Pertanian Norododo Sarumaha.
Dia juga berharap program penanaman jagung ini bisa memberikan hasil yang jauh lebih baik dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Nias Selatan.
"Walau harus berjalan kaki satu kilometer menaiki bukit, saya sangat puas dan senang melihat hasil panen warga yang cukup memuaskan," ucapnya.