Panyabungan (Antaranews Sumut) - Tim Penggerak (PKK) Desa Sundutan Tigo, Kecamatan Natal, Kabupaten Mandailing Natal mengembangkan produk makanan yang bahannya berasal dari mangrove dan jeruju.
Pengembangan ini dilakukan sebagai upaya mendongkrak perokonomian warga desa sekaligus menggali potensi sumber daya manusia desa tersebut.
"Masyarakat fokus terhadap gerakan kewirausahaan melalui pemanfaatan sumber daya perairan," ujar Hamid, anggota TPID Kecamatan Natal kepada Antara, Senin (7/1).
Adapun wira usaha yang dikembangkan TP-PKK tersebut terdiri dari dua jenisi yakni, jenis makanan dan minuman.
"Untuk jenis makanan yang dikembangkan adalah berupa kerupuk jeruju sedangkan jenis minuman adalah berupa sirup barambang," ujarnya.
Jeruju yang dalam bahasa Yunani disebut Acanthus Ilici Folius merupakan tanaman vegetasi mangrove yang tumbuh secara alami di daerah pesisir. Tanaman ini banyak tumbuh di wilayah pasang surut air laut dan tumbuh secara alami di muara sungai yang tercemar akibat aktivitas manusia seperti penebangan kayu juga pertambakan.
"Selain mudah didapat tanaman ini mempunyai manfaat bagi kesehatan seperti mencegah kanker, mengatasi peradangan dan sariawan," katanya.
Sedangkan untuk sirup barambang yang terbuat dari buah mangrove atau buah pidada (Soneratia Caseo Lavis) terbuat dari buah pidada yang matang karena kaya akan kandungan serat dan mineral.
Camat Natal, Riflan, menyatakan sangat mendukung kegiatan pengembangan inovasi ini dan berharap agar TPID Natal bisa memberikan ide-ide yang inovatif sehingga warga desa mampu mengembangkan ekonomi kreatif dan mampu dipasarkan secara global.
PKK Sundutan Tigo kembangkan produk makanan dari mangrove dan jeruju
Senin, 7 Januari 2019 16:13 WIB 2045