Panyabungan (Antaranews Sumut) - Tingginya curah hujan yang melanda Kecamatan Panyabungan Timur pada Selasa malam (6/11) membuat sejumlah titik jalan di Kecamatan Panyabungan Timur tertimbun longsor.
Akibatnya para warga dari sembilan desa yang ada dikecamatan itu terpaksa berjalan kaki melewati jalan tersebut bila hendak kepasar Gunung Baringin.
Adapun longsor yang paling parah tetsebut berada dititik Sidolgi Kelurahan Gunung Baringin. Pada titik ini para warga dari Sembilan desa yakni Desa Tanjung, Tanjung Jae, Pagur, Ranto Natas, Pardomuan, Hutabangun, Sirangkap, Hutatinggi, Banjar Lancat dan Desa Aek Nabara terpaksa berjalan kaki menuju pasar Gunung Baringin yang kebetulan pada hari ini adalah hari pekan di Gunung Baringin.
Suluddin salah seorang warga Kelurahan Gunung Baringin kepada Antara, Rabu (7/11) menyampaikan, tingginya curah hujan pada Selasa malam ini di Kelurahan Gunung Baringin juga sempat merusak pagar Puskesmas Gunung Baringin sepanjang 20 meter dan menggenangi perumahan penduduk.
Selain itu longsor juga mengakibatkan beberapa badan jalan disepanjang jalan menunju ibukota Kecamatan tersebut banyak yang tertimbun material longsor.
'Mulai dari perbatasan Kecamatan Panyabungan dengan Panyabungan Timur banyak badab jalan yang tertimbun mateerial longsor," ujarnya.
Ia menyebutkan, titik-titik badan jalan yang longsor tersebut adalah di titik Pintu Air, antara Desa tebing tinggi dan Dusun Sipangkal, Saba Atapang desa Parmompang.
"Untuk titik Saba Atapang longsornya tergolong banyak dan perlu mendapat perhatian dari dinas terkait," ujarnya.
Dari pemantauan dilapangan saat ini sebuah alat berat dari Dinas PUPR Madina sedang dalam perjalanan menuju lokasi untuk melakukan pembersihan material material longsor.
Jalan penghubung di Panyabungan Timur tertimbun longsor
Rabu, 7 November 2018 11:01 WIB 2180