Tapanuli Selatan (Antaranews Sumut) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tapanuli Selatan (Tapsel) menyambut baik rencana Sumatera Rainforest Institute (SRI) Indonesia yang menawarkan diri hendak mengembangkan pertanian ekologis sekaligus konservasi lingkungan di daerah itu.
"Sepanjang tujuan baik why not!, mengapa tidak, tapi dipelajari dulu," kata Bupati Tapanuli Selatan Syahrul M.Pasaribu melalui dan di ruang Sekda Tapsel Parulian Nasution, Rabu, dalam pertemuan dengan direktur eksekutif SRI Indonesia Rasyid Assaf.
Rasyid yang hadir bersama perwakilan PT.Sarulla Operation Limited (SOL) dalam pertemuan itu menawarkan rencana pengembangan program SRI dengan pertanian yang perhatian ekosistem sekaligus konservasi lingkungan (Kopi) di Tapsel.
Kepada Sekda Parulian, Rasyid menjelaskan, pendanaan program SRI sama sekali tidak menggunakan anggaran pemerintah, justeru dari lembaga luar negeri.
"Selain fokus penanaman hutan, pelestarian satwa, SRI juga bertugas meningkatkan kesadaran masyarakat betapa pentingnya hutan termsuk pohon kopi serta habitat yang ada didalamnya,"ujarnya.
Menurit Rasyid, tugas sosial mereka demi sumber daya alam yang muaranya diharap mampu membangkitkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat daerah itu.
"Selain mendorong percepatan pembangunan Tapsel, keberadaan SRI juga sangat berdampak positif bagi keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batangtoru yang sangat ramah lingkungan dan butuh sumber air untuk bisa menggerakkan turbinnya,"katanya.
Pun demikian, Sekda Parulian menawarkan SRI untuk membuat proposal program agar Pemkab Tapsel mengetahui tugas pokok dan fungsinya rencana program SRI tersebut lebih jauh.
Hadir dalam pertemuan tersebut selain SRI Indonesia, ada juga perwakilan PT.Norht Sumatera Hydro Energy, PT.SOL dan Kabag Humas/Protokol Isnut Siregar.
SRI Indonesia tawarkan pengembangkan pertanian ekologis di Tapsel
Rabu, 17 Oktober 2018 17:38 WIB 2953