Simalungun, (Antaramews Sumut) - Warga di Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara dan pengguna jalan mendesak akses transportasi yang longsor segera ditangani Pemerintah.
Dhani (45), Nagori (Desa) Marubun Jaya, Senin, mengkhawatirkan, penanganan yang lamban, berdampak semakin meluasnya ruas jalan yang terkikis, sehingga transportasi putus total.
Ruas jalan yang terjadi karena bencana alam itu juga bisa berdampak pada keselamatan pengendara, khususnya malam hari yang penerangan kurang dan terbatasnya stamina petugas pengatur jalan.
Dikatakan, jalan tersebut longsor pada 10 Oktober 2018 akibat hujan deras sepanjang malam, dan sebelymnya tahun 2012.
Infrastruktur itu merupakan jalan lintas terdekat menuju ke Kota Pematangsiantar, pusat aktivitas dan transaksi hasil bumi dari masyarakat Kecamatan Tanah Jawa.
Pemerintah melalui instansi terkait juga diminta untuk menertibkan kendaraan yang melintas sesuai kapasitas atau kemampuan daya tahan ruas jalan guna mengantisipasi longsor susulan.
Meski di ujung ruas jalan yang longsor dicantumkan kapasitas untuk berat maksimum delapan ton, tetapi masih terlihat dilintasi mobil besar.
Masyarakat sekitar yang dilibatkan dalam penjagaan dan pengaturan arus lalu lintas selama 24 jam dengan sistem buka tutup, tidak peduli.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Simalungun, Ramadhani Purba menegaskan, ruas jalan tersebut hanya untuk kendaraan roda dua dan empat ukuran kecil, pribadi dan angkutan umum.
"Untuk sementara, kendaraan besar tidak dibenarkan melintas," katanya. ***2***
Warga Simalungun desak penanganan jalan longsor
Senin, 15 Oktober 2018 15:02 WIB 2456