Tapteng, (Antaranews Sumut)- Bupati Tapanuli Tengah, Bakhtiar Ahmad Sibarani bersama dengan Wakilnya Darwin Sitompul, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Tapteng, BKAG Tapteng, NU, Muhammadiyah, Al-Washliyah, Muslimad NU, Muslimad Al-Washliyah, Aisyah atas nama masyarakat Tapteng, serukan perang melawan teroris.
Hal itu diungkapkan Bupati menyikapi terjadinya aksi bom bunuh diri di beberapa gereja yang terjadi di Surabaya, Minggu pagi, (13/5).
“Saya selaku Bupati Tapanuli Tengah mewakili seluruh masyarakat Tapteng dimanapun berada, mengucapkan turut berdukacita kepada korban bom bunuh diri yang terjadi di Surabaya Minggu pagi. Dan saya mengutuk keras tindakan yang dilakukan oleh teroris yang merusak persaudaraan. Perlu diingat, ajaran agama apapun itu tidak pernah mengajarkan kekerasan,” tegas Bupati, Senin.
Untuk itu ajaknya, agar semua masyarakat bangkit bersama melawan aksi teroris. Jangan takut saatnya kita didepan untuk memberikan informasi sekecil apapun terkait aksi para teroris.
“Katakan tidak takut kepada teroris, dan jangan mundur! Saya yakin dan sangat percaya NKRI harga mati dan negara ini tidak bisa diganggu oleh para terortis,”tegasnya.
Menurut Bakhtiar, kalau kejadian Minggu pagi menimpah masyarakat Surabaya, tidak menutup kemungkinan keluarga kita sendiri akan menjadi korban para teroris. Untuk itu, kebersamaan adalah kunci untuk mengusir dan memusnakan teroris dari NKRI.
“Mari kita dukung TNI-Polri untuk membasi teroris di Negara kita ini,” seru Bupati
Bupati Tapteng serukan perang terhadap teroris
Senin, 14 Mei 2018 9:03 WIB 1908
Kita mengutuk keras aksi bom bunuh diri yang terjadi di Surabaya. Saatnya kita untuk maju dan bersatu untuk melawan teroris. Tegas Bupati Tapteng, Bakhtiar Ahmad Sibarani.