Medan, 8/12 (Antara) - Empat buah sungai yang ada di sekitar Kota Tebing Tinggi dan Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara perlu dinormalisasi agar dapat mengurangi potensi kerawanan terhadap banjir.
Anggota DPRD Sumut Zulfikar di Medan, Jumat, mengatakan, musibah banjir merupakan bencana yang menjadi "langganan" Kota Tebing Tinggi dam Kabupaten Serdang Bedagai.
Hampir dipastikan, kedua daerah yang bertetangga tersebut selalu mengalami musibah banjir setiap tahunnya.
Namun banjir yang terjadi pada awal Desember 2017 merupakan peristiwa terbesar karena merendam ribuan rumah dengan ketinggian berkisar 1-1,5 meter.
Sebenarnya, menurut dia, penyebab utama banjir yang melanda Tebing Tinggi dan Serdang Bedagai itu adalah tingginya curah hujan di daerah hulu yakni Kota Pematangsiantar dan Kabupaten Simalungun.
Namun dampaknya menjadi besar akibat ketidakmampuan sungai di sekitar Tebing Tinggi dan Serdang Bedagai dalam menampung debit air.
Ada empat buah sungai yang menampung debiat air huja itu yakni Sungai Padang dan Sungai Bahilang yang berukuran besar, serta Sungai Sibaru dan Sungai Kelembah yang berukuran lebih kecil.
Namun hampir seluruh bagian di empat sungai utama di Tebing Tinggi dan Serdang Bedagai mengalami sendimentasi (pendangkalan) yang cukup parah.
Karena itu, tidak mengherankan jika keberadaan empat buah sungai tersebut tidak mampu menampung debit air sehingga menimbulkan luapan yang menggenangi dan merendam rumah warga.
"Apalagi belakangan ini curah hujat sangat tinggi, akhirnya terjadi banjir," katanya.
Untuk itu, Ketua Fraksi PKS DPRD Sumut tersebut berharap, Pemprov Sumut mampu berkoordinasi dengan Kementerian PUPR agar menginstruksikan Balai Wilayah Sungai Sumatera guna menormalisasi sungai yang ada di Tebing Tinggi dan Serdang Bedagai.
Tanpa normaslisasi untuk mengurangi kedangkalan sungai, hampir dapat dipastikan Kota Tebing Tinggi dan Kabupaten Serdang Bedagai sangat rentang mengalami banjir besar.
Kemudian, Pemprov Sumut dan Pemkab Serdang Bedagai juga diminta untuk menyisir aliran Sungai Sibaru karena adanya material yang menutup aliran air.
"Di Sungai Sibaru, di daerah Desa Meriah Padang, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Serdang Bedagai, ada pohon tumbang yang menutupi aliran sungai," ujar Zulfikar.
Zulfikar: Normalisasi Sungai Di Tebing Tinggi-Sergai
Jumat, 8 Desember 2017 17:25 WIB 3526