Tapanuli Selatan,8/11(Antarasumut)-Ratusan hektare sawah siap panen terancam gagal panen (puso) akibat dua tanggul sungai Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan jebol.
"Lebih dari 200 hektare (Ha) sawah yang siap panen yang terendam air," kata Camat Kecamatan Batangtoru M.Yamin Batubara dihubungi Antara, Rabu malam.
Dia mengatakan, tanggul yang jebol berada pada titik Pulo Godang (berkisar panjang 30 meter)-Pulo Lubang (35 meter) di kecamatan tersebut akibat kerasnya hantaman air.
"Air yang meluber dari tanggul jebol itu langsung mengalir dan merendam sekitar 200 Ha areal persawahan disekitarnya,"jelasnya.
Umumnya petani yang bersawah diareal persawahan yang direndam banjir itu adalah masyarakat dari Wek I, II, II dan Wek IV, Desa Napa, desa Telo, dan desa Hapesong Baru, Batangtoru.
"Sampai saat ini kita belum menegtahui kerugian yang dialami masyarakat tersebut, soalnya sampai malam ini air masih merendam,"katanya.
Pemkab Tapanuli Selatan katanya sudah menurunkan bantuan kepada para masyarakat yang mengungsi akibat rumahnya digenangi air.
"Sampai malam ini, sebagian warga mengunsgi ke rumah kerabat atau family sebagian lagi diungsikan di Mesjid Nurul Iman, di Dusun Benteng Desa Hapesong Baru," katanya.
Sampai saat ini pihak BPBD Tapanuli Selatan, kecamatan dan aparat TNI/Polri serta elemen masyarakat bersiap siaga dilokasi menjaga hal-hal kemungkinan terjadi.
Sebelumnya, banjir yang melanda wilayah Kecamatan Batangtoru dan Kecamatan Angkola Sangkunur diakibatkan tingginya curah hujan di wilayah itu sejak Selasa hingga Rabu siang.
Tidak hanya merendam ratusan hektare sawah, namun banjir akibat jebolnya dua tanggul Pulo Godang - Pulo Lubang memaksa ratusan jiwa masyarakat Desa Hapesong Baru dan sekitarnya mengungsi akibat rumahnya dimasuki air setinggi 0,5 meter - 1 meter.
Ratusan Hektare Sawah Terancam Puso
Rabu, 8 November 2017 20:46 WIB 3207
Air yang meluber dari tanggul jebol itu langsung mengalir dan merendam sekitar 200 Ha areal persawahan disekitarnya