Batubara, 9/10 (Antarasumut) -Pemerintah Kabupaten Batubara meminta Satuan Mahasiswa Ikatan Pemuda Karya (SATMA IPK) Batubara, untuk menjaga kekondusifan dan keamanan di Batubara, ditengah gonjang ganjingnya iklim perpolitikan di Batubara.
Hal ini dikatakan Plt Bupati Batubara Hary Nugroho melalui Kadis Pendidikan Drs Darwis M, Si, pada sambutannya diacara pelantikan Satma IPK Batubara, yang berlangsung dilapangan fotsal pesona Bahari, minggu sore (8/10/2017).
Menurutnya pembangunan tidak akan dapat berjalan lancar, apabila tidak didukung oleh kekondusipan dan keamanan di Batubara. "jelasnya.
Sementara itu, Ketua DPD Ikatan Pemuda Karya (IPK) Batubara Basri Saragih SE, mengingatkan ketua Satuan Mahasiswa (Satma) IPK Iskandar Zulkarnain ST, adalah seorang nahkoda kapal, yang membawa kapal berlayar kelaut lepas.
Dimana kapal tersebut akan berlayar jadi kalau tidak hati-hati, maka kapal besar ini akan tenggelam, "cetus Basri Seragih SE.
Dia berharap, agar ketua Satma IPK dapat mejaga nama baik organisasi, IPK adalah orgnisasi besar, jangan IPK dijadikan alat untuk menakuti-nakuti dinas, saya tidak setujuh itu. "cetus Basri.
Nampak hadir dalam kegiatan tersebut, perwakilan dari berbagai perwakilan IPK Kabupaten / Kota diantaranya Asahan, Siantar, Binjai, Tebing Tinggi, Medan, serta tamu undangan yaitu Ketua PK KNPI Tanjung Tiram, dan ketua Dewan Penesehat IPK Drs Darwis M, Si.
Ketua Satma IPK Batubara Iskandar Zulkarnain menegaskan kepada seluru jajarannya agar bersifat seperti seorang intlektual sejati, karena sejatinya Satma IPK diisi oleh orang-orang yang memiliki intlektual yang cukul tinggi, ditengah-tangah masyarakat.
"jangan sampai, mahasiswa dicap sebagai tukang demo, mahasiswa harus mampu mengambil peran yang lebih penting dalam membantu pemerintah, untuk membangun Batubara yang jauh lebih baik lagi, tanpa mengurangi fungsi kontrol.
Dan peran pemuda, ditengah masyarakat sangat diharapkan, karena sepanjang sejarah berjalannya negeri ini, pemudalah yang menjadi garda terdepan dalam hal, menentukan kebijakan penting dinegeri, seperti pada tahun 1998, dimana mahasiswa tumpah ruwa dijalan, menuntut sebuah reformasi, dimana proses demokrasi itu dapat kita rasakan sekarang ini. "cetusnya.