Tanjungbalai, 18/8 (Antarasumut) - Dalam rangka menyambut HUT Kemerdekaan RI ke 72, pimpinan hingga karyawan/karyawati BPJS Kesehatan Cabang Tanjungbalai menggelar kegiatan gotong royong bertujuan untuk meciptakan lingkungan asri dan sehat.
Kepala Badan Penyelengara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Tanjungbalai Nur Eva Parindury, Jumat, mengatakan, pentingya gotong royong sudah menjadi slogan pihaknya dalam sikap dan perilaku kehidupan sehari-hari.
Menurut dia, gotong royong merupakan sikap asli bangsa Indonesia, dimana kata “gotong†berarti bekerja dan “royong†berarti bersama. Gotong royong dapat juga diartikan sebagai kegiatan dilakukan bersama-sama yang sifatnya sukarela agar kegiatan tersebut berjalan dengan lancar serta terasa lebih mudah dan ringan.
"Gotong royong telah mendarah daging dalam kehidupan bangsa ini dan banyak diimplementasikan di lingkungan pemerintahan maupun non pemerintahan. Salah satunya kami (PBJS) yang
terus menggalakkan budaya gotong royong kepada seluruh jajaran kami," kata Eva di Tanjungbalai.
Ia melanjutkan, gotong royong sangat penting untuk mencapai tujuan yang lebih besar, misalnya saja gotong royong dalam kebersihan lingkungan yang sudah sering kami lakukan di masyarakat serta gotong royong dalam membantu kesehatan sesama.
Gotong royong dalam kebersihan lingkungan tercermin dalam kegiatan bulanan di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Tanjungbalai dengan membersihkan lingkungan, seperti halaman, trotoar hingga ke parit di sekitar kantor.
"Sudah dua tahun belakangan kami menggalakkan gotong royong diseluruh jajaran kami, baik di kantor Cabang maupun kantor-kantor di kabupaten rutin melaksanakannya,†ujar Eva.
Selain menghasilkan lingkungan yang bersih dan asri, kata Eva, kegiatan ini diharapkan berdampak pada perilaku warga yang tinggal di sekitaran kantor turut membersihkan selokan dan membuang sampah pada tempatnya.
Kegiatan ini juga sebagai bentuk dukungan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota, khususnya Kota Tanjungbalai yang pada Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2017 sebagai salah satu kota penerima penghargaan Adipura Buana Tahun dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.
Nur Eva menghimbau agar masyarakat tetap bergotong royong menolong sesama dengan cara rutin membayar iuran JKN-KIS. Karena bergulirnya program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) berdampak terhadap pelayanan kesehatan masyarakat.
Program JKN-KIS membuka akses yang lebih besar kepada masyarakat untuk mendapat Jaminan pelayanan kesehatan. Dengan rutin membayar iuran, kita sudah bergotong royong dan secara bertahap, Program JKN-KIS pun terus berkembang pesat hingga kini dan bergerak menuju cakupan semesta.
Pencapaian universal health coverage (UHC) di tahun 2019 diproyeksikan akan menghasilkan output sebesar 289 triliun rupiah dan kesempatan kerja untuk 2,4 juta orang.
Perkembangan tersebut terlihat dari jumlah peserta yang telah mengikuti Program JKN-KIS lebih dari 180 juta jiwa atau lebih dari 70% dari jumlah proyeksi penduduk Indonesia di tahun 2017. Sedangkan peserta yang terdaftar di BPJS Kesehatan Cabang Tanjungbalai sendiri sudah terdaftar sebanyak 1.290.104 peserta.
Setelah berjalan 3,5 tahun ternyata program JKN-KIS tidak hanya berdampak terhadap pelayanan kesehatan tapi juga perekonomian.
Hasil penelitian Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) menunjukan kontribusi total JKN-KIS terhadap perekonomian Indonesia di tahun 2016 mencapai 152,2 triliu. Tahun 2021 nanti kontribusinya diperkirakan meningkat sampai Rp 289 triliun.
Untuk jangka panjang, program JKN-KIS mendorong peningkatan mutu modal manusia yang merupakan faktor penting dalam pertumbuhan ekonomi berkesinambungan.
Tahun 2016, dampak JKN-KKIS yaitu jasa kesehatan yang diselenggarakan pemerintah mencapai Rp57,9 triliun, industri farmasi dan alat kesehatan Rp10,3 triliun, jasa kesehatan dan kegiatan sosial swasta Rp14,6triliun. Industri makanan dan minuman terdampak Rp17,2 triliun, perdagangan selain mobil dan sepeda motor Rp7,5 triliun, jasa angkutan, pos dan kurir Rp3,5 triliun, jasa keuangan dan persewaan Rp2,4 trilun dan sektor lain Rp38,6 triliun.
Dampak JKN-KIS terbesar yang diharapkan yakni meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia karena menjadi lebih sehat dan berumur lebih panjang oleh karena masyarakat sudah peduli akan kesehatannya. Kondisi itu lantas juga akan mendorong peningkatan produktifitas dan pertumbuhan ekonomi Indonesia jangka panjang.
Dengan sistem yang sudah mulai terbangun dengan baik di tahun ke-4 pelaksanaan JKN-KIS ini menimbulkan kompetisi antar sesama pemberi layanan bertujuan menghasilkan perbaikan layanan yang semakin baik.
Hingga saat ini, BPJS Kesehatan Cabang Tanjungbalai telah bekerja sama dengan kurang lebih 194 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), 15 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL), 4 Apotek dan 7 Optik. Serta bekerjasama dengan berbagai channel pembayaran iuran seperti Bank BRI, Mandiri, BNI dan BTN, Alfamart, Indomaret, PT. POS dan PPOB tradisional seperti tempat pembayaran listrik dan tidak lupa, Kader JKN-KIS sebanyak 12 orang yang tersebar di Wilayah Kerja KC Tanjungbalai yaitu Tanjungbalai, Asahan, Batu Bara, Labuhanbatu, Labuhanbatu Utara dan Labuhanbatu Selatan.
Semua pencapaian BPJS Kesehatan tersebut tidak lain karena kontribusi masyarakat, maka sangat penting untuk meningkatkan gotong royong dalam membayar iuran.
“Terima kasih kepada masyarakat yang selalu membayar iuran tepat waktu. Ya harus tepat waktu sebelum tanggal 10 setiap bulannya, sehingga pembayaran ke fasilitas kesehatan bisa lancar dan berkesinambungan,†Eva.***4***
BPJS Kesehatan Galakkan Budaya Gotong Royong
Jumat, 18 Agustus 2017 17:03 WIB 3338
"Gotong royong telah mendarah daging dalam kehidupan bangsa ini dan banyak diimplementasikan di lingkungan pemerintahan maupun non pemerintahan. Salah satunya kami (PBJS) yang terus menggalakkan budaya gotong royong kepada seluruh jajaran kami"