Medan, 21/9 (Antara) - Manajemen Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) menilai saat ini merupakan waktu tepat bagi masyarakat/investor untuk masuk dan bahkan meningkatkan alokasi investasi di pasar saham Indonesia.
"Saat tepat itu mengacu pada kondisi pasar saham Indonesia yang sedang berada dalam tahap awal pemulihan setelah sejak 2010 terjadi pelemahan ekonomi. Pasar saham Indonesia yang sedang pulih itu akibat banyak faktor seperti reformasi yang dilakukan oleh pemerintah dalam berbagai bidang ," kata Direktur Investasi MAMI, Alvin Pattisahusiwa dalam acara diskusi Investasi Reksa Dana di Medan, Rabu.
Pemulihan itu juga antara lain didorong tetap terjadinya pertumbuhan ekonomi yang merupakan dampak dari kontribusi konsumsi domestik yang tinggi terhadap PDB dan pertumbuhan kelas menengah ke atas.
Dengan pemulihan itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan tembus pada level 10.000 di tahun 2020 dari tahun 2016 ini yang diperkirakan ditutup di 5.500.
"Oleh karena itu, MAMI menilai, saatnya tahun ini, investor masuk dan bahkan meningkatkan investasi di pasar saham Indonesia," katanya.
IHSG yang diperkirakan bisa menembus level 10.000 itu, bukan isapan jempol.
"Sejarah kenaikan IHSG menjadi bukti. Pada 1983 misalnya IHSG hanya di level 85.6 dan pada 1988 naik 100 persen menjadi 167 dan naik terus capai 100 persen hingga 1997 menjadi 685," katanya.
IHSG itu terus naik hingga di tahun 2015 ke level 5.477.
"Mengacu pada perhitungan-perhitungan itu, maka sebaiknya investor khususnya wajib pajak yang masuk dalam tax amnesty masuk dan meningkatkan investasi di pasar saham," katanya.
MAMI yang sudah berdiri sejak 1996 yang merupakan bagian dari Manulfe, kata dia, siap membantu investor dengan menawarkan beragam jasa manajemen investasi dan reksa dana.
Sejak berdiri hingga dewasa ini, MAMI secara konsisten berhasil mempertahankan posisinya sebagai salah satu perusahaan manajemen investasi terbesar di industri reksa dana dan pengelolan serta secara ekskusif di Indonesia.
Dana kelolaan MAMI per Juni 2016 tercatat mencapai Rp51,3 triliun.
Chief Economist and Invesment Strategist MAMI, Katarina Setiawan sebelumnya mengatakan, peluang IHSG untuk naik sebesar 16 persen per tahun di tahun 2017 - 20120 memang sangat terbuka lebar.
Di tengah siklus pemulihan ekonomi ini, katanya, laba emiten berpotensi untuk meningkat lebih tinggi dari rata-rata historis di tahun 2005-2015 yang sebesar 13 persen,
Adanya program tax amnesty juga sangat berpotensi untuk memajukan investasi pasar saham di Indonesia, ujar Katarina.
MAMI: Saat Tepat Investasi Di Pasar Saham
Rabu, 21 September 2016 15:38 WIB 1759
"MAMI menilai, saatnya tahun ini, investor masuk dan bahkan meningkatkan investasi di pasar saham Indonesia,"